Layanan Jasa Marga harus dievaluasi

Merdeka.com - Kementerian Perhubungan meminta PT Jasa Marga atau Kementerian Pekerjaan Umum untuk mengkaji kecepatan kendaraan dan layanan di jalan tol dalam kota Jakarta untuk mengatasi kemacetan dalam dan di gerbang tiket jalan tol.

"Mereka harus melakukan evaluasi level pelayanannya," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Suroyo Alimoeso pada merdeka.com, Selasa (20/3).

Selain itu, kata Dia,  juga perlu pembenahan sistem manajemen pelayanan. Karena bisnis utama Jasa Marga adalah pelayanan. Misalnya, dengan menghitung kembali waktu layanan atau bahkan menutup gerbang tol yang jadi biang kemacetan."Tapi kalau menutup harus diperhitungkan matang matang, karena terkait akses jalan juga,"

Suroyo menilai langkah Menteri BUMN Dahlan Iskan, adalah salah satu cara untuk mengingatkan Jasa Marga untuk fokus pada pelayanan."Jualan mereka kan pelayanan, ya artinya pelayanan pada pengguna jasa harus diutamakan," katanya. Ternyata setelah truk dilarang melewati tol dalam kota masih saja macet.

Kementerian Perhubungan, lanjut Dia, hanya bisa menyarankan Jasa Marga untuk memperbaiki kualitas pelayanan dan menambah infrastuktur jalan tol semisalnya mempercepat proyek Jakarta Outer Ring Road karena akan berpengaruh pada distribusi logistik nasional."Perlu dievaluasi apakah seimbang antara akses masuk dan keluar serta sumber daya manusia perusahaan," katanya.

Sekitar Jam 06.10 pagi, Menteri BUMN Dahlan Iskan, mengungkapkan rasa kecewa di pintu tol Senayan, saat hendak berangkat untuk rapat rutin, Selasa jam 07.00  di kantor Garuda Indonesia dengan mengatur lalu lintas sendiri dan mengratiskan masuk tol pada seratusan kendaraan. Saat masuk tol dalam kota, antre kendaraan sudah mulai panjang dan hanya hanya satu loket manual dan satu otomatis yang buka. Membuat Dahlan Iskan geram bahkan mengeluarkan kursi loket.