Laba Meningkat di 2018, Kimia Farma Sebar Deviden Rp 83,8 Miliar
Merdeka.com - PT Kimia Farma (Persero) dengan kode saham KAEF akan membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2018 sebesar Rp 83,8 miliar kepada pemegang saham. Deviden tersebut berasal dari laba bersih perseroan sebesar Rp 415,9 miliar tahun lalu.
Kimia Farma mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 27,27 persen jika dibandingkan dengan Rp 331,7 miliar di 2017. Capaian tersebut didukung oleh peningkatan pendapatan sebesar 21,65 persen dari Rp 6,13 triliun menjadi sebesar Rp 7,45 triliun.
Direktur Utama Kimia Farma Honesti Basyir mengatakan, usulan manajemen untuk membagikan dividen tunai tersebut telah disetujui oleh pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) hari ini.
"Dividend payout ratio untuk tahun buku 2018 sebesar 20 persen dari laba bersih Perseroan tahun 2018 Rp 415,90 miliar," ujar Honesti saat jumpa pers di Hotel Kempinski, Jakarta, Selasa (7/5).
Menurut Honesti, dividen yang disebar tahun ini lebih rendah dibandingkan Rp 98 miliar pada 2017. Keputusan tersebut merupakan permintaan dari manajemen sebab perseroan membutuhkan investasi untuk ekspansi bisnis.
Tahun ini, manajemen telah mengalokasikan dana belanja modal sekitar Rp 4,2 triliun. Sekitar Rp 2,5 triliun akan digunakan untuk mendukung pertumbuhan bisnis secara organik. Kemudian, sekitar Rp 1,7 triliun dialokasikan untuk non organik.
Terkait sumber pendanaan, Honesti mengemukakan, sekitar 30 persen bersumber dari kas dan 70 persen eksternal. "Untuk sumber pendanaan eksternal, tahun ini kami berencana menerbitkan obligasi sebesar Rp1,5 triliun dengan tenor 3-5 tahun," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Capaian laba ini ditopang oleh peningkatan pendapatan domestik mencatat sebesar 24,7 persen.
Baca SelengkapnyaLaba PNM telah mencapai Rp 1,4 Triliun Rupiah. Tak hanya laba, aset PNM pun ikut tumbuh signifikan dibandingkan 6 tahun silam.
Baca SelengkapnyaSejak lahir hingga usia enam bulan, ASI eksklusif dianggap sebagai makanan terbaik untuk bayi. Namun, banyak ibu yang merasa cemas tentang kecukupan ASI.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saat ini harga beras medium dijual Rp13.500 per kg, sedangkan beras premium sudah menyentuh Rp 18.500 per kg.
Baca SelengkapnyaKebun sawit terbesar di dunia seluas 586 ribu Ha dan diharapkan menyentuh 708 ribu Ha dalam satu dasawarsa.
Baca SelengkapnyaProduksi kentang di Modoinding Minahasa Selatan, mengalami kenaikan signifikan hingga 55 persen dari awalnya 9,9 ton per Hektare (Ha) menjadi 15,8 ton/Ha.
Baca SelengkapnyaAdapun total kredit di tahun 2023 mencapai Rp65,68 triliun, turun dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp69,7 triliun.
Baca SelengkapnyaMeski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaMenurut Airlangga, berdasarkan hasil pemantauan secara mingguan, daging ayam ras saat ini Rp38.150 per Kg atau naik 0,32 persen.
Baca Selengkapnya