Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kreatif masih mahasiswa punya penerbitan, 5 bulan omzet Rp 15 juta

Kreatif masih mahasiswa punya penerbitan, 5 bulan omzet Rp 15 juta Ilustrasi buku. ©Shutterstock.com/Shai_Halud

Merdeka.com - Sebagai kota pelajar, semua pasti setuju bila Yogyakarta banyak melahirkan generasi bertalenta. Apalagi di bidang seni dan budaya.

Tak cuma dua bidang itu, kreativitas yang dimiliki pemuda-pemudi di Yogya juga banyak membuat satu kegiatan positif yang mengundang decak kagum. Bahkan di antara mereka banyak yang berani coba-coba jadi wirausaha dengan menggabungkan antara pengalaman dan hobi yang dimiliki.

Itu pula yang terjadi pada tiga orang sekawan asal Yogya ini saat membuka usahanya di Jl Randubelang No 341 Bangunharjo, Sewon Bantul, Yogyakarta. Berawal dari hobi, Rohmadi Susanto, Muhammad Fathoni, dan Rizky mengadu peruntungan dengan berbisnis di bidang penerbitan, yang diberinama Prakarsa Intermedia.

"Usaha ini kita bangun bertiga karena mulanya kita semua punya hobi yang sama. Dulu kita sering jilid tulisan, terus kita pikir kenapa enggak coba buat usaha, lalu kita buatlah CV menunjukkan keseriusan," kata Rohmadi saat berbincang dengan merdeka.com, Kamis (26/2).

Dua di antara pemilik usaha ini masih menjadi mahasiswa. Tapi kesibukan usaha mereka, kata Rohmadi, tidak mengganggu pendidikan.

"Ini baru lima bulan kita buat. Saya sendiri sebenarnya sudah alumni dari Universitas Ahmad Dahlan. Rizki masih kuliah sedangkan Fathoni sedang menyelesaikan S2 di UGM," jelasnya.

Sebenarnya, usaha ini mereka pilih karena punya pengalaman dengan yang berbau jurnalistik. Kebetulan, di kampusnya, mereka anak-anak pers mahasiswa.

Sebagai pengusaha baru, mereka menyasar penulis indie sebagai konsumen. Mereka pun menerima berapapun orderan penerbitan dan cetak yang diminta pelanggannya.

"Alhamdulillah, bergabung di Pers-Ma membuat kita banyak jaringan, dan itu yang kita manfaatkan. Kita jaring penulis indie yang enggak dapat penerbit besar. Kita menerima orderan dari kelas kecil," tambahnya.

Sebagai mahasiswa bermodal pas-pasan, mereka tak patah semangat memutar otak membuat bisnis ini tetap berdiri. Mereka memutuskan meminjam modal awal Rp 3,5 juta pada rekan mereka.

"Orderan pertama itu datang dari Yan Jafin Aundjand, dia terbitin buku Garuda Matahari Memoar dan Kesaksian Doktor HR Muhammad Hasan Rahaya. Dia masih kerabat Soeharto, dan memang kita sudah kenal dengan beliau," jelas pria kelahiran Mei 1990 ini.

Meski belum banyak orderan besar, Rohmadi dan teman-teman optimis suatu hari penerbitan mereka akan dikenal banyak orang. Karena itulah, mereka selalu menerapkan prinsip usaha seperti posisi pion dalam permainan catur.

"Pion itu kan ibarat prajurit di depan, yang tidak bisa berbuat apa-apa, bisanya maju dan bukan mundur," tambahnya.

Dia menambahkan, usaha yang dibangun pria-pria berusaha muda ini tentu tak luput dari berbagai masalah. Utamanya soal komunikasi.

"Ya kalau ada konflik bisanya soal miskomunikasi aja. Makanya kalau itu terjadi biasanya kita lebih memilih kasih waktu tiga hari ini dulu biar tenang, lalu ajak ngopi di warung. Semua bisa diselesaikanlah di warung kopi," kelakarnya.

Lima bulan berjalan, orderan yang diterima terus bertambah. Omzet yang didapat pun sudah cukup lumayan buat mengembangkan usaha mereka.

"Alhamdulillah, total bersih 5 bulan ini capai Rp 15 juta. Dengan modal itu kita sedangkan pikirkan untuk ke depan perbaiki website kita cetakbukumu.com dan melakukan promosi," ungkap anak pedagang asongan ini bangga.

"Selain itu, kita juga mau buat komunitas penulis di bawah terbitan Prakarsa Intermedia, sasaran kita anak-anak SMU kelas 2 dan 3," tambahnya.

Dengan pencapaian awal yang cukup baik ini, dia dan teman-teman berharap usahanya terus berkembang. Orangtua pun kini bangga pada kemandirian kita.

"Kita memang dari awal kuliah biaya sendiri sampai buka usaha ini. Alhamdulillah semua orangtua kita juga mendukung.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kuota KIP Kuliah Merdeka 2024 Capai 985.577 Mahasiswa, Total Anggaran Rp13,9 Triliun
Kuota KIP Kuliah Merdeka 2024 Capai 985.577 Mahasiswa, Total Anggaran Rp13,9 Triliun

Besarannya ditetapkan berdasarkan perhitungan indeks harga lokal masing-masing wilayah perguruan tinggi.

Baca Selengkapnya
Studi: Tren Jadi Pekerja Lepas Makin Diminati Masyarakat, Ini Alasannya
Studi: Tren Jadi Pekerja Lepas Makin Diminati Masyarakat, Ini Alasannya

Studi terkini menunjukkan orang lebih menyukai menjadi pekerja lepas ketimbang sebagai pekerja formal.

Baca Selengkapnya
Mahasiswa Keluhkan Biaya UKT Mahal, Segini Gaji Ideal Orang Tua Saat Anak Masuk Kuliah
Mahasiswa Keluhkan Biaya UKT Mahal, Segini Gaji Ideal Orang Tua Saat Anak Masuk Kuliah

Sebanyak 20 persen dari gaji digunakan sebagai biaya pendidikan anak di kemudian hari.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mahasiswa Nekat Bikin Usaha Jamur, Modal Rp100.00 Kini Raup Omzet Rp40 Juta Sekali Panen
Mahasiswa Nekat Bikin Usaha Jamur, Modal Rp100.00 Kini Raup Omzet Rp40 Juta Sekali Panen

Usahanya membuka peluang lapangan pekerjaan baru bagi teman-teman ataupun lingkungan sekitar.

Baca Selengkapnya
Dikenal Fleksibel, Ini Biaya Kuliah di Universitas Terbuka
Dikenal Fleksibel, Ini Biaya Kuliah di Universitas Terbuka

Nah, buat kamu yang tertarik buat bisa kuliah fleksibel di UT, cara mendaftarnya gampang banget!

Baca Selengkapnya
7 Latihan untuk Membentuk Otot Perut Tanpa Biaya, Cocok untuk Mahasiswa
7 Latihan untuk Membentuk Otot Perut Tanpa Biaya, Cocok untuk Mahasiswa

Membentuk dan melatih otot perut ternyata bisa dilakukan tanpa perlu biaya.

Baca Selengkapnya
Sepi Orderan Perempuan Ojol Ini Melipir ke Kampus UIN Tempatnya Dulu Kuliah 'Jadi Kangen Masa-masa Jadi Mahasiswi'
Sepi Orderan Perempuan Ojol Ini Melipir ke Kampus UIN Tempatnya Dulu Kuliah 'Jadi Kangen Masa-masa Jadi Mahasiswi'

Kisah seorang ojol perempuan yang tiba-tiba rindu kuliah saat ngetem di kampusnya mendapat banyak sorotan warganet.

Baca Selengkapnya
Viral Mahasiswa Tulis Tangan Tugas Kuliah Selama 3 Minggu dan Hilang dalam Sekejap, Ini Penyebabnya
Viral Mahasiswa Tulis Tangan Tugas Kuliah Selama 3 Minggu dan Hilang dalam Sekejap, Ini Penyebabnya

Momen seorang mahasiswa sudah tulis tangan tugas kuliahnya selama 3 minggu dan hilang H-1 sebelum dikumpulkan, ternyata ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya