Konsumsi solar hingga akhir tahun diprediksi capai 16 juta KL
Merdeka.com - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mengklaim kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi masih aman dan belum melampaui kuota tahun ini sebesar 17,9 juta kiloliter (kl). Bahkan, BPH Migas memprediksi konsumsi solar hanya mencapai 16 juta kl.
"Kuota 17 juta masih dibawah paling mendekati 16 juta," ujar Kepala BPH Migas Andy Noorsaman Sommeng, di kantornya, Jakarta, Senin (23/11).
Menurut dia, tak terlampaui kuota BBM bersubsidi tahun ini dapat menyelamatkan uang negara. Namun, dia memastikan akan terjadi lonjakan pada akhir tahun.
Tercatat konsumsi rata-rata solar per hari mencapai 1,2 juta kl diperkirakan merangkak naik hingga 1,3 juta kl. Penyebabnya adalah datangnya libur hari raya Natal dan tahun baru.
"Biasanya Desember peak paling 1,3 juta kl, rata-rata 1,2 juta kl per hari," kata Andy.
Andy menambahkan turunnya konsumsi BBM subsidi disebabkan karena perbedaan harga solar dan solar non subsidi sangat tipis.
"Mungkin demand turun atau konsumsi sebenarnya di tanah air kalau dulu disparitas tinggi ada penyalahgunaan," pungkas dia.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Target bauran EBT sebesar 17-19 persen bisa tercapai jika negara konsisten menyuntik mati PLTU batu bara
Baca SelengkapnyaRencana ini dibahas karena BBM oktan tinggi seperti Pertamax meyumbang polusi yang sedikit.
Baca SelengkapnyaMasa kampanye pemilu 2024 akan berakhir pada Sabtu, 10 Februari 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Amran menyebutkan untuk penebusan solar bersubsidi, petani cukup menggunakan tanda tangan kepala desa.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga juga berinovasi untuk memastikan BBM dan LPG subsidi bisa tepat sasaran.
Baca SelengkapnyaUsai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaPemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran menilai penyesuaian subsidi energi bisa menjadi alternatif sebagai sumber pendanaan makan siang gratis.
Baca SelengkapnyaLayanan ini sangat memiliki dampak yang positif karena adanya angkutan yang menjangkau daerah terdepan, terpencil, terluar dan perbatasan.
Baca Selengkapnya