Merdeka.com - Komunitas Teknologi informasi dan Komunikasi (TIK) Indonesia berencana membentuk forum pengelola internet. (Indonesia Internet Governance Forum (ID-IGF). Deklarasi pembentukan akan dilakukan, Kamis (1/11) di Hotel Borobudur, Jakarta.

Ketua Pengarah Moedjiono menilai kemajuan internet yang merasuk ke seluruh sendi kehidupan, memaksa setiap pihak untuk melakukan penataan dan pengelolaan secara menyeluruh (komprehensif).

Dalam acara deklarasi, akan diskusi tentang tata kelola internet serta seminar sehari yang difokuskan pada sosial budaya, hukum dan pertahanan, serta masalah pembangunan."Laporan dari berbagai pihak yang ahli di bidangnya, akan memberikan data faktual dan operasional untuk merumuskan tata kelola internet di Indonesia yang lebih konstruktif," katanya.

Pembicara yang hadir diantaranya, Gatot S Dewa Broto (Kominfo), Eko Indrajit (Aptikom), Eko Maryadi (AJI), Indri Saptaningrum (Elsam) dan TK Oey (Arus Pelangi), yang fokus menbahas pada bidang sosial budaya.

Sedangkan untuk hukum dan pertahanan menghadirkan, akademisi UI Edmond Makarim, M Ridwan Effendi (BRTI), A Romli (Direktur Jenderal Kemkumham), Agus Barnas (Deputy Menkopolhukam), serta Dirjen Apnatel Kemkominfo Ashwin Sasongko.

Untuk membahas tata kelola internet dalam hal pembangunan, forum akan menghadirkan pihak-pihak yang terkait dalam hal ini, antara lain Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI) Kemkominfo Syukri Batubara, Sylvia W Sumarlin (FTII), Hammam Riza (BPPT), Kanaka Hidayat (Mastel) dan Donny BU (ICT Watch).

"Perkembangan yang terjadi, di Indonesia telah menunjukkan indikasi timbulnya gesekan-gesekan karena kurangnya pemahaman tentang hal ini," katanya dalam siaran pers yang diterima merdeka.com, Rabu (31/10).

Acara deklarasi dan seminar ini difasilitasi oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan baik yang bergerak di ICT maupun yang tidak spesifik di ICT.