Komisi VII setujui target lifting migas pada APBN 2014
Merdeka.com - Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyetujui target lifting minyak dan gas pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014 sebesar 860.000 barel per hari. Namun pada persetujuan ini sejumlah fraksi memberikan beberapa catatan.
"FPG, PAN dan PDI-P mendukung Inpres nomor 2 2012 sebesar 1,01 juta Bpod pada tahun 2014," jelas Ketua Komisi VII Sutan Bathoegana di DPR RI, Jakarta, Rabu (26/6).
Sementara terkait volume BBM bersubsidi, FPKS mengusulkan volume BBM bersubsidi sebesar 46 juta sampai 48 juta kilo liter (KL). Fraksi PDIP mengusulkan volume sebesar BBM 51 juta sampai 52 juta KL.
"Terkait dengan keputusan BBN (Bahan Bakar Nabati), pemerintah akan mengkaji untuk menaikkan subsidi BBN dalam rangka mendorong energi alternatif," tuturnya.
Sebelumnya, di komisi XI sudah lebih dahulu menyetujui sejumlah asumsi makro pada APBN 2014. Di mana pertumbuhan ekonomi dipatok 6,2 persen sampai 6,5 persen, inflasi 7,2 persen, nilai tukar rupiah disetujui sebesar Rp 9.600 per dolar Amerika Serikat (AS) dan SPN 3 bulan dengan bunga lima persen.
Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) melihat, kinerja lifting (produksi) minyak dan gas bumi akan lebih banyak bertumpu pada produksi gas. Pemerintah sudah tidak bisa terlalu mengandalkan produksi minyak dalam negeri.
Di samping itu, BP Migas akan tetap berupaya menahan laju penurunan minyak dengan teknik pengurasan (enhanced oil recovery/EOR) yang diaplikasikan di berbagai lapangan migas. Per Agustus 2012 rata-rata lifting minyak sebesar 870.000 barel per hari dan diusahakan dapat digenjot menjadi 900.000 barel per hari pada akhir tahun ini.
(mdk/bmo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Per Maret 2024, realisasi PPh Migas mencapai Rp14,53 triliun atau 19,02 persen dari target.
Baca SelengkapnyaPHE hingga Juni 2023 mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Baca SelengkapnyaDaerah lain hanya 50 persen, namun untuk Jambi, Airlangga optimistis bisa mencapai 80 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dibandingkan tahun 2022, realisasi lifting minyak 2023 turun 1 persen.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat nilai impor beras pada Januari 2024 mencapai Rp4,36 triliun.
Baca SelengkapnyaDiharapkan produksi minyak mencapai 42.922 barel per hari (BOPD).
Baca SelengkapnyaApapun yang dilakukan PHE adalah kewajiban atau mandatory untuk bisa meningkatkan potensi cadangan migas di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDari 10 Kg beras yang diberikan oleh pemerintah, telah memenuhi sepertiga dari kebutuhan bulanan.
Baca SelengkapnyaDalam kasus timah, merugikan negara mencapai ratusan triliun rupiah.
Baca Selengkapnya