Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Komentar polos rakyat Yunani soal penolakan bantuan dari IMF

Komentar polos rakyat Yunani soal penolakan bantuan dari IMF Warga Yunani rayakan kemenangan. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Meski sudah dinyatakan sebagai negara bangkrut, mayoritas atau lebih dari 60 persen masyarakat Yunani masih saja menolak dana bantuan dari Eropa dan IMF. Masyarakat tidak setuju dengan syarat utang dari Eropa dan IMF berupa penghematan dengan cara mengurangi anggaran gaji dan pensiun, serta menaikkan tarif pajak di Yunani.

Di Yunani sendiri, saat ini beredar pepatah 'pria yang sudah basah tidak takut akan hujan'. Pepatah ini seolah menggambarkan masyarakat Yunani yang tidak takut dengan risiko apapun karena kondisi sekarang sudah terlanjur buruk.

Pengusaha restoran kecil di Athena, Connie Thomas membeberkan alasan kenapa mayoritas masyarakat Yunani menolak dana bantuan dari Eropa dan IMF. Padahal, keputusan ini akan membawa negaranya dalam kehancuran.

"Jadi alasannya mereka ini tidak ada pekerjaan, tidak punya uang, tidak punya tabungan. Itu sebabnya mereka tidak takut mengambil risiko," kata Connie seperti dilansir dari CNN di Jakarta, Selasa (7/7).

Banyak pengusaha di Athena berharap pemerintah Yunani menerima bantuan dari Eropa dan IMF. Misalnya, Anthony yang memilih iya terhadap bantuan Eropa saat referendum beberapa hari lalu.

Sementara itu, pensiunan berusia 60 tahun, Eva Ferentinos menolak bantuan Eropa dan Yunani. Dia mengatakan, kondisi Yunani dalam lima tahun terakhir sudah terpuruk dan anggaran pensiun sudah dipotong sebelumnya. Dia tidak mau lagi ada penghematan anggaran. Namun dia tetap ingin Yunani berada di zona Euro.

"Saya berharap kami akan tetap berada di Eropa, saya ingin berada di Eropa, tapi kami butuh program yang lebih baik," kata Eva.

Eva menyebut, Eropa sebenarnya memiliki kewajiban dalam membantu Yunani tapi bukan dengan syarat penghematan. "Saya paham kalau negara Eropa menginginkan yang terbaik untuk negara anggotanya, namun saat mereka melihat warga di negara ini susah, mereka harus membantu dong," imbuh Eva.

Eva seolah tidak menyadari bahwa Yunani telah dua kali menerima bantuan dari Eropa. Kini dia meminta lebih banyak namun dengan syarat yang diperlonggar. "Kami memang membuat kesalahan, tapi itu sebabnya kita berada di Eropa untuk saling membantu kan," ucapnya polos.

Namun demikian, beberapa masyarakat Yunani ada juga yang memahami konsekuensi penolakan dana bantuan dari Eropa dan IMF. Misalnya, Najia Drakia yang secara tegas menolak syarat utang. Dia menginginkan negaranya keluar dari zona Euro meski Yunani akan memasuki masa suram seperti yang diprediksi analis seperti PDB Yunani bakal anjlok, devaluasi mata uang, dan pengangguran makin tinggi.

"Kami perlu mendeklarasikan tidak membutuhkan utang, kembali ke Drachma (mata uang Yunani lama), dan pemerintah bisa menyesuaikan nilai tukarnya," kata Najia yang bekerja sebagai pegawai pemerintah Yunani.

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ekonomi Dunia Masih Terpuruk di 2024, Sri Mulyani Ungkap Penyebanya

Ekonomi Dunia Masih Terpuruk di 2024, Sri Mulyani Ungkap Penyebanya

Ramalan IMF menyebut kondisi ekonomi dunia masih terpuruk.

Baca Selengkapnya
Di Hadapan Muslimat NU, Jokowi Bersyukur Indonesia Tidak Jadi Pasien IMF

Di Hadapan Muslimat NU, Jokowi Bersyukur Indonesia Tidak Jadi Pasien IMF

Jokowi mengajak masyarakat patut bersyukur karena Indonesia sampai saat ini mampu melewati berbagai tantangan dunia

Baca Selengkapnya
IMF Didirikan pada 27 Desember 1945, Simak Sejarah dan Tujuan Organisasi Moneter Dunia Ini

IMF Didirikan pada 27 Desember 1945, Simak Sejarah dan Tujuan Organisasi Moneter Dunia Ini

IMF adalah organisasi yang berperan penting dalam kancah perekonomian negara-negara Dunia Ketiga.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni

Pemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni

Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.

Baca Selengkapnya
Prabowo Tuding IMF Biang Kerok Carut-Marut Masalah Pangan di Indonesia

Prabowo Tuding IMF Biang Kerok Carut-Marut Masalah Pangan di Indonesia

Prabowo menyebut, permasalahan pangan di Indonesia dimulai ketika IMF 'melemahkan' peran Bulog.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Sebut Ekonomi Makin Melemah: Amerika Kuat, China Terlilit Utang

Sri Mulyani Sebut Ekonomi Makin Melemah: Amerika Kuat, China Terlilit Utang

Bank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya
Bansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu

Bansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu

Masyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.

Baca Selengkapnya
Jokowi Serahkan Bantuan Pangan di Maros

Jokowi Serahkan Bantuan Pangan di Maros

Bantuan tersebut sebagai upaya menghadapi kenaikan harga beras.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bakal Tambah Bantuan Beras ke Warga Prasejahtera Hingga Juni 2024 jika APBN Cukup

Jokowi Bakal Tambah Bantuan Beras ke Warga Prasejahtera Hingga Juni 2024 jika APBN Cukup

Jokowi menyerahkan bantuan pangan cadangan pangan pemerintah (CBP) kepada sejumlah penerima manfaat.

Baca Selengkapnya