Kisah sukses pendiri RM Sederhana, mantan asongan & cuma lulusan SD
Merdeka.com - Rumah makan (RM) Sederhana kini sudah menjamur. Waralaba RM Sederhana telah merambah semua penjuru daerah, baik kota besar atau kecil dari Timur hingga ke Barat Indonesia.
Bisnis model Rumah Makan Sederhana masakan Padang, mampu bersaing dan melenggang sukses di antara ketatnya bisnis franchise/waralaba makanan di Indonesia. Hal itulah yang menjadikannya bahan diskusi publik bersama para mahasiswa dari Perhimpunan Pelajar Indonesia Essex di Inggris.
Dilansir dari Antara, pakar ekonomi dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Muhammad Akhyar Adnan, mengatakan acuan sukses bisnis yang dimiliki H Bustaman itu didasari banyaknya cabang rumah makan tersebut di Indonesia. Hingga 2015, tercatat lebih dari 100 cabang RM Sederhana asal Sumatera Barat itu tersebar di kota besar seperti Jakarta hingga Makassar.
Dalam wawancaranya dengan perintis rumah makan minang tersebut, Akhyar mengaku mengagumi bagaimana lulusan SD yang sempat menjadi tukang asongan dan penyadap karet ini menerapkan bagi hasil dalam arti sesungguhnya.
Berbeda dengan bisnis lain yang terlihat membedakan antara karyawan dan pemilik bisnis, dalam franchise khas Minang itu, pembagian keuntungan yang diaplikasikan RM Sederhana diimplementasikan secara nyata.
Perhitungannya pembagian hasil mengacu pada perolehan poin yang dibedakan berdasarkan tugas spesifik masing-masing karyawan. Poin ini kemudian dikalkulasikan dengan laba bersih tiap accounting cycle yang dilakukan per seratus hari atau dua bulan.
"Bisa dikatakan manajemen rumah makan padang ini berkonsep 'naik bersama, tumbuh bersama'. Intinya sama-sama menyokong, satu untung yang lain juga untung," ujar Muhammad Akhyar Adnan.
Dikatakannya dengan diterapkannya sistem ini, akan memacu adanya kontrol internal yang apabila ada karyawan berbuat curang, karyawan lain tentu tak akan tinggal diam karena penghasilannya terkena dampak oleh perbuatan negatif. Kecuali jika dilaksanakan secara bersekongkol, namun dari catatan dosen yang berdomisili di Yogyakarta ini, hal tersebut jarang terjadi.
"Sistem laporan keuangannya yang bersifat terbuka yang membuat semua pegawai dapat mengetahui arus keuangan rumah makan," ujarnya.
Maka dari itu, apabila ada keganjilan atau sesuatu yang tidak wajar dapat diantisipasi sejak dini. "Kejujuran adalah nilai utama yang selalu diangkat oleh Haji Bustaman dalam usahanya, selain kepemimpinannya yang rendah hati dan selalu duduk sejajar dengan karyawan yang membuat bisnisnya terus berkembang," papar peneliti keuangan syariah ini pada jajaran akademia Essex.
Namun, di tengah meningkatnya permintaan baik di dalam maupun luar negeri, terutama di kawasan Timur Tengah, Bustaman mengaku pada Akhyar Adnan bahwa dirinya masih kesulitan untuk mengontrol kualitas makanan yang disajikan. Walau sudah ada standar yang harus dipenuhi, tapi kekhawatiran rumah makan cabang tidak dapat memenuhi kualitas minimum, tetap ada.
Melihat kondisi itu, pria yang lahir pada tahun 1942 ini mengaku masih berpikir ulang untuk memenuhi permintaan pasar luar negeri, terlebih membuka cabang di kawasan teluk dan sekitarnya. Persoalannya tidak saja terkait dengan kontrol kualitas rasa, masalah keuangan dan operasional keseharian tentu tidak akan sederhana.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak Sedekah Jadi Kunci Sukses Adibayu Bisnis Kentang, Kantongi Omzet Rp2,5 Miliar
Memperluas jejaring dan perbanyak sedekah menjadi kunci yang Adibayu yakini menjadi perantara kesuksesannya saat ini.
Baca SelengkapnyaJalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak
Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Nekat Bikin Usaha Jamur, Modal Rp100.00 Kini Raup Omzet Rp40 Juta Sekali Panen
Usahanya membuka peluang lapangan pekerjaan baru bagi teman-teman ataupun lingkungan sekitar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
2 Tahun Rintis Bisnis, Perempuan Ini Terpaksa Kembali Mulai dari 0 Lantaran Usahanya Terdampak Banjir
Air yang semula semata kaki langsung berubah hingga sepinggang orang dewasa
Baca SelengkapnyaPemuda 20 Tahun Ini Tak Kenal Gengsi, Lulus SMA Langsung Terjun Bisnis Bawang Goreng dan Kini Tinggal Menikmati Hasil
Adit merasa, dari pada bekerja untuk orang lain, lebih baik dia mengembangkan usaha keluarganya agar lebih sukses.
Baca SelengkapnyaRespons Agus Gumiwang Masuk Bursa Calon Ketum Golkar
Jawabannya masih sama yaitu masih fokus mengurus perindustrian.
Baca SelengkapnyaGelar Forum Bisnis, Singapura-Indonesia Bahas Investasi Masa Depan Usai Pengumuman Pemilu 2024
Forum ini menunjukan relasi Singapura-Indonesia dalam bisnis sangat kuat dan dinamis.
Baca SelengkapnyaMantan Tukang Ojek 'Melompat Tinggi', Bisnis Tanaman Hias Makin Besar dari Modal BRI
Abidin bercerita bisnis tanaman hiasnya di Jalan RM Harsono berkembang sejak ikut KUR BRI.
Baca SelengkapnyaSemangat Pemilih Pemula, Ratusan Pelajar Bakal Berikan Hak Suara saat Pemilu
Ratusan pelajar di Kampar tercatat sebagai pemilih pemula di Pemilu 2024
Baca Selengkapnya