Ketahanan pangan, SBY dorong kerja sama global
Merdeka.com - Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyadari bahwa Indonesia masih menghadapi persoalan ketahanan pangan. Persoalan yang juga tengah dihadapi dunia.
Untuk itu, perlu kerja sama global guna meningkatkan ketahanan pangan. "Populasi dunia saat ini menjadi 7,2 miliar akan naik menjadi 10 miliar. Pertumbuhan masyarakat ini disumbang oleh negara yang memiliki pendapatan menengah dan rendah. Ini jelas tak hanya mengubah kuantitas tapi juga kualitas,"ujar SBY saat konferensi internasional bertajuk "Feeding The Zone", Jakarta, Sabtu (14/5).
Dalam konferensi tersebut, SBY juga tak lupa menceritakan keberhasilannya memimpin Indonesia. Menurutnya, ekonomi Indonesia tumbuh membaik di dua periode kepemimpinannya.
"Saat saya menjadi presiden, pemerintah bisa mempertahankan angka pertumbuhan ekonomi yang cukup baik, untuk memfasilitasi lapangan kerja bagi para pencari kerja baru, dan menyediakan ketahanan pangan di negara dengan populasi yang cukup tinggi,"
Atas dasar itulah, SBY berharap Jokowi Widodo selaku penerusnya bisa melanjutkan kesuksesan pernah diraih pemerintahan sebelumnya. Menurutnya, beberapa kendala yang dihadapi pemerintahan Jokowi saat ini adalah kemerosotan harga minyak dunia dan perlambatan ekonomi China, notabene mitra dagang utama Indonesia, dan ketersediaan pangan.
"Kita berharap Presiden Jokowi, suksesor saya, sukses mencapai apa yang sudah dia mulai," katanya.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Krisis pangan di dunia menjadi isi utama seiring bertambahnya populasi manusia.
Baca SelengkapnyaSepanjang tahun 2023 jumlah turis asing yang datang ke negara ini mencapai 29 juta kunjungan.
Baca SelengkapnyaNantinya masing-masing keluarga mendapat 10 kg beras per bulan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pengelolaan arus lalu lintas tidak hanya mengarah ke Jawa Tengah dan Jawa Timur saja.
Baca SelengkapnyaDari 10 Kg beras yang diberikan oleh pemerintah, telah memenuhi sepertiga dari kebutuhan bulanan.
Baca SelengkapnyaSebuah penelitian memperingatkan tingkat kesuburan di hampir setiap negara akan terlalu rendah untuk menopang populasi mereka pada akhir abad ini.
Baca SelengkapnyaBanyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca SelengkapnyaKeduanya membahas tentang situasi dan kondisi dunia saat ini, termasuk kepada masalah ekonomi dan keamanan negara.
Baca SelengkapnyaBudi memprediksi adanya kenaikan jumlah pemudik di momen lebaran tahun 2024 mencapai 193 juta penumpang.
Baca Selengkapnya