Kesenjangan Akses Teknologi Jadi Tantangan Pemulihan Ekonomi RI
Merdeka.com - Bank Dunia menilai teknologi digital bisa membantu pemulihan ekonomi di Indonesia. Namun kendalanya, saat ini masih ada kesenjangan yang cukup besar di Indonesia terkait akses terhadap teknologi digital.
Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste, Satu Kahkonen, mengatakan teknologi digital bisa memfasilitasi pemulihan ekonomi dan bisa membentuk pembangunan di Indonesia dengan meningkatkan daya saing di masyarakat. Sayangnya, saat ini tidak semua orang bisa mendapatkan manfaat teknologi digital. Oleh sebab itu, ia berharap pemerintah bisa mendorong akselerasi adopsi teknologi, terutama di tengah pandemi dengan semakin banyaknya orang bergantung pada teknologi.
"Manfaat teknologi digital tidak bisa kita anggap langsung ada begitu saja, karena tidak semua orang bisa mendapatkan manfaat dari teknologi digital. Ada beberapa masyarakat yang tidak bisa berpartisipasi di dalam teknologi digital ini dan mereka berisiko tertinggal," ungkap Satu dalam acara World Bank: Beyond Unicorns, Harnessing Digital Technologies for Inclusion in Indonesia pada Kamis (29/7).
Sebagai contoh, katanya, terlepas dari berbagai capaian untuk memperluas konektivitas digital, hampir separuh dari masyarakat dewasa di Indonesia masih tidak bisa mengakses internet. Artinya, mereka tidak mendapatkan keuntungan dari teknologi digital.
Oleh karena itu, pemerintah diimbau untuk terus memastikan pengembangan inklusi digital. Hal ini agar dapat mengurangi tingkat kesenjangan. "Tentu caranya adalah dengan cara pembangunan yang inklusif," tutur Satu.
Di samping isu konektivitas, Bank Dunia juga melihat ada tantangan yang lain. Misalnya keterampilan yang diperlukan untuk bisa memanfaatkan teknologi digital.
"Ekonomi digital mempunyai kebutuhan pondasi analog yang termasuk lingkungan bisnis, dan yang akan menentukan bagaimana teknologi digital itu mendukung serta bagaimana manfaatnya akan dibagikan kepada semua," jelasnya.
Reporter: Andina Librianty
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nilai transaksi digital banking mencapai Rp5.163 triliun.
Baca SelengkapnyaDahnil menjelaskan bahwa hilirisasi digital adalah penggunaan device bahkan hingga ke jaringan yang akan dibuat oleh putra-putri Indonesia.
Baca SelengkapnyaBank DKI pun terus mendorong optimalisasi pelayanan publik melalui berbagai sinergi dalam rangka memberikan peningkatan layanan perbankan berbasis digital.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bank DKI berkomitmen untuk melakukan inovasi dalam produk dan layanan perbankan digital, yang akan semakin memudahkan nasabah, mitra, dan pemangku kepentingan.
Baca SelengkapnyaSektor fintech syariah dapat terus tumbuh dan mampu menjawab kebutuhan keuangan konsumen Muslim di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKepala Negara mengapresiasi langkah digitalisasi yang berhasil menyentuh masyarakat kecil.
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan hakim agar peka terhadap rasa keadilan masyarakat dan mengikuti perkembangan teknologi.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat.
Baca SelengkapnyaMereka menyukai aplikasi perbankan digital yang memiliki fitur lengkap serta bisa diakses kapan pun dan di mana pun
Baca Selengkapnya