Kerugian Ekonomi Global Akibat Virus Corona Disebut Lebih Parah dari Perang Dagang
Merdeka.com - Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad mengatakan, kerugian ekonomi global akibat virus corona lebih parah dibandingkan dengan perang dagang Amerika Serikat (AS) dengan China.
"Iya persis, jauh lebih parah dan besar kerugian ekonomi global (virus Corona), dibandingkan perang dagang Amerika dengan China," kata Tauhid saat dihubungi Merdeka.com, Jakarta, Selasa (17/3).
Sebab, saat perang dagang terjadi, Indonesia masih mempunyai opsi untuk melakukan kerjasama ekonomi internasional baik dengan kubu AS maupun China. Sehingga perang dagang dianggap hanya menyumbang sekitar 1 persen terhadap kerugian ekonomi global.
Sementara, virus Corona justru membawa dampak yang jauh lebih parah bagi kondisi ekonomi global, karena penyebarannya sangat cepat hingga antar benua, sehingga mengganggu kegiatan ekonomi di berbagai negara.
Menurutnya, hal ini sejalan dengan publikasi riset terbaru oleh McKinsey and Company, yang memprediksi pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2020 akan menurun hingga 3 persen. "Dengan catatan negara besar seperti China, Amerika maupun Eropa cepat terbebas dari pandemi virus Corona," imbuhnya.
Bahkan, dia menyebut jika pandemi virus corona masih akan tetap berlanjut, pertumbuhan ekonomi global hanya mampu tumbuh di angka 1 sampai 1,5 persen.
Untuk itu dirinya meminta pemerintah Indonesia lebih meningkatkan koordinasi dengan pemerintah daerah maupun instansi terkait, agar dapat meminimalisir kerugian ekonomi nasional akibat wabah virus asal negeri tirai bambu tersebut.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proyeksi 2024, Ekonomi AS Masih Lebih Perkasa Dibandingkan China
AS dan China tengah terlibat dalam persaingan menjadi raksasa ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaDua Jalur Laut Perdagangan Dunia Kritis, Siap-Siap Inflasi Mengancam Perekonomian Global
Jika kondisi di Terusan Suez dan Terusan Panama tidak kembali kondusif, bisa berdampak pada peningkatan inflasi.
Baca SelengkapnyaBerkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya
Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ekonomi Global Masih Belum Stabil, Diprediksi Cuma Tumbuh 3,0 Persen
Dua faktor ini menjadi penyebab pertumbuhan ekonomi global terganggu, bahkan lebih rendah dari proyeksi tahun lalu.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lebih Baik Dibanding AS dan China
Artinya, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi tinggi dan angka inflasi relatif bagus dan rendah.
Baca SelengkapnyaPemerintah Waspadai Konflik Timur Tengah Hingga Pelemahan Ekonomi China
Ada beberapa isu yang menjadi perhatian pemerintah di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaBI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?
Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaSejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaData BPS: Ekonomi Indonesia Salip AS dan Jepang, Tapi Keok dari China dan India
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut relatif lebih baik dibandingkan sejumlah negara mitra dagang seperti Amerika Serikat dan Jepang.
Baca Selengkapnya