Kenormalan Baru, Kemenparekraf Siapkan Program Kebersihan di Tempat Wisata
Merdeka.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif meyakini penerapan prosedur standar atau kenormalan baru di sarana publik akan memberi kesempatan baik bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Dengan kenormalan baru, kedua sektor itu akan bangkit lebih cepat.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Dampak Covid-19 di sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenparekraf, Juliano Gema mengatakan, saat ini pihaknya sudah menyiapkan program kebersihan, kesehatan, dan keamanan atau Cleanliness, Health and Safety (CHS) yang akan diterapkan di berbagai destinasi wisata Tanah Air.
Di mana tujuan utamanya tidak hanya menyiapkan destinasi yang lebih baik sesuai dengan standarisasi kebutuhan wisatawan dalam kenormalan baru nanti, tapi juga dalam menerapkan disiplin bagi masyarakat.
"Hal ini sejalan dengan target pemerintah agar kesadaran masyarakat akan kedisiplinan dan protokol kesehatan terus meningkat," katanya melalui keterangannya, Kamis (28/5).
Pihaknya menargetkan pada akhir bulan ini standar dan pedoman penerapan CHS sudah dapat ditetapkan dan disimulasikan. Kemudian dilanjutkan verifikasi CHS di destinasi pada Juni hingga Juli 2020. Selanjutnya penerapan skema dan program sertifikasi yang ditargetkan berlangsung selama Agustus hingga Desember 2020.
"Program CHS rencananya lebih dulu akan dijalankan di Bali, Yogyakarta, dan Kepulauan Riau serta secara bertahap di 5 destinasi super prioritas untuk kemudian di seluruh daerah di Tanah Air," katanya.
Beberapa faktor yang diperhatikan dalam CHS di antaranya adalah, untuk kebersihan seperti pembersihan ruang dan barang publik dengan disinfektan, ketersediaan sarana cuci tangan dengan sabun, tempat sampah bersih, dan lainnya.
Sementara untuk kesehatan di antaranya adanya koordinasi antara destinasi dengan Satgas Covid-19 daerah dan rumah sakit, pemeriksaan suhu tubuh, gerakan memakai masker, menerapkan etika batuk dan bersin termasuk menghindari berjabatan tangan, serta penanganan bagi pengunjung dengan gangguan kesehatan ketika beraktivitas di lokasi.
"Faktor dalam keselamatan diantaranya pengelolaan pengunjung, pengaturan jumlah kerumunan, pengaturan jarak antar individu, penanganan pengamanan, media dan mekanisme komunikasi penanganan kondisi darurat, dan lainnya," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemkab Paser Kembangkan Pesona Air Terjun Lempesu untuk Wisatawan
Pemkab Paser Fokus Kembangkan Wisata Air Terjun Lempesu
Baca Selengkapnya9 Wisata Medan Alam yang Hits dan Populer, Cocok untuk Liburan Akhir Pekan
Merdeka.com merangkum informasi tentang 9 wisata Medan alam yang hits dan populer yang cocok untuk liburan akhir pekan.
Baca SelengkapnyaDestinasi Pariwisata Kaltim Berkembang Pesat, Jelajahi Keindahannya Sekarang
Kaltim memiliki potensi besar untuk mengembangkan sektor pariwisata, baik alam, budaya, maupun sumber daya alam.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Khidmatnya Upacara Melasti di Pantai Parangtritis, Bangun Keharmonisan Umat Beragama
Upacara Melasti di Pantai Parangtritis berhasil mendongkrak kunjungan wisatawan
Baca SelengkapnyaGeliat Pariwisata Sumut Kembali Meningkat, Wisman Terbanyak Berasal dari Wilayah ASEAN
Geliat pariwisata di Sumut kembali meningkat pasca Pandemi COVID-19. Kebanyakan wisman berasal dari kawasan ASEAN
Baca Selengkapnya9 Wisata Kebumen yang Indah dan Terkenal, Sajikan Pesona Alam Memukau
Jika Anda mencari tempat wisata dengan pemandangan indah, Kebumen akan memenuhi harapan Anda dengan berbagai macam destinasi wisatanya.
Baca SelengkapnyaTren Kedatangan Turis Asing di Akhir 2023 Meningkat Pesat
Tren wisatawan mancanegara mulai kembali seperti pra pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaWisata Petungkriyono Indah dan Asri, Suguhkan Pemandangan Memesona
Petungkriyono memiliki beragam objek wistaa alam yang menarik.
Baca SelengkapnyaAir Terjun Doyam Gerigu, Wisata Alam di Desa Sumentai yang Memesona
Doyam Gerigu, salah satu wisata yang dapat dikunjungi di Kabupaten Paser.
Baca Selengkapnya