Kenapa pesawat Sriwijaya Air bisa salah mendarat?
Merdeka.com - Pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ0021, dari Medan dengan tujuan Padang, Sabtu (13/10), mendarat di Bandara Tabing, Sumatera Barat. Padahal, harusnya pesawat mendarat di Bandara Internasional Minangkabau yang berbeda jarak hanya 14 kilometer.
Pesawat yang dipiloti, Kapt.J Gusdonius, dan ko-pilot yang nama Ricky Yusuf N, dengan mudahnya mendarat di run way, bandara yang hampir 5 tahun tidak dipergunakan untuk penerbangan komersil. Pesawat sendiri sudah dipandu oleh menara kontrol untuk mendarat di run way 33 Bandara Minangkabau. Namun, pesawat ternyata mendarat di run way Bandara Tebing. Para petugas kontrol pun terheran-heran karena mereka tidak melihat pesawat mendarat.
Lantas apa yang salah? menurut General Manager Angkasa Pura II, Agus Kemal Pramayuda, mengatakan kesalahan mendarat pesawat Sriwijaya Air murni adalah kesalahan pilot. Di mana kapten pesawat baru pertama kali terbang menggunakan jalur Medan-Padang.
Sriwijaya yang seharusnya menggunakan jalur Utara, untuk mendarat di Bandara Minangkabau. Namun, pesawat menggunakan jalur selatan sehingga yang terlihat adalah run way bandara Tebing. Pilot disinyalir baru pertama kali menerbangkan pesawat dengan rute Medan-Padang. Hal sama juga terjadi pada ko-pilot yang baru pertama kali menggunakan rute tersebut.
"Ini jelas murni kesalahan pilot, jika pesawat diterbangkan dari selatan yang terlihat lebih dulu kan run away Bandara Tabing," ujarnya seperti dilansir Antara. Minggu (14/10).
Pengamat penerbangan Alvin Lie juga senada dengan Angkasa Pura bahkan dia menilai suatu kekonyolan, kesalahan pendaratan pesawat tersebut. Hal ini karena setiap bandara mempunyai frekuensi, indentitas auto pilot dan rute penerbangan.
"Saya kira pilot salah memasukkan alat input yang sudah diprogram auto pilot atau tidak sesuai," katanya. Adanya selisih sedikit pada setiap pendaratan akan mengakibatkan salah pendaratan.
Sekretaris Perusahaan Sriwijaya Air, Agus Sudjono menegaskan pihaknya tidak ingin berspekulasi atas kejadian tersebut. Apakah itu kesalahan pilot atau yang lainnya. Hal ini agar tidak ada kekhawatiran dari pada penumpang. "Kami menunggu KNKT saja. Kami tidak ingin berasumsi, karena ini bisa berkembang," katanya.
Agus menegaskan pesawat sudah tidak ada masalah dan KNKT sudah memperbolehkan untuk beroperasi. "Kami belum dapat kesimpulan dari KNKT, apakah baik itu sementara. Kami dalam proses menunggu saja, " ujarnya.
(mdk/arr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam operasional, ternyata pesawat udara membutuhkan perawatan dan perbaikan berkala dan rutin guna menjaga kelaikannya terbang.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Pesawat Polri Ditembak KKB saat Mendarat di Intan Jaya, Berujung Baku Tembak
Baca SelengkapnyaMemasuki arus mudik Lebaran sejumlah maskapai penerbangan menambah frekuensi penerbangannya ke Banyuwangi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Zaidan menuturkan bahwa Sriwijaya Air Group tetap menjunjung tinggi profesionalisme.
Baca SelengkapnyaPotret langit ibu kota yang terlihat abu-abu karena dipenuhi polusi udara.
Baca SelengkapnyaKeterlambatan keberangkatan pesawat pesawat Garuda Indonesia sangat tinggi, mencapai 47,5 persen
Baca SelengkapnyaPulu yang merupakan alumni penerbangan di Jakarta tersebut sudah belasan tahun mengabdi sebagai instruktur penerbang.
Baca Selengkapnya