Kenaikan harga BBM cermin kegagalan pemerintah
Merdeka.com - Kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) diprotes keras oleh pengamat ekonomi Econit Hendri Saparini. Dia melihat, pemerintah hanya alasan pemerintah menaikkan harga BBM hanya untuk menutupi kinerja yang tidak maksimal.
Menurutnya, penyesuaian harga BBM dengan mengurangi subsidi BBM karena ketakutan pemerintah tak mampu mencapai pertumbuhan ekonomi 6,8 persen dan investasi 11, 9 persen.
"Isu kenaikan harga BBM blessing pemerintah karena target nggak tercapai kalau nggak mengoreksi APBN 2013. Target APBN 2013 terlalu optimis, tapi nggak tercapai, itu akan jadi bahan kampanye 2014," kata Hendri dalam diskusi publik di Jakarta, Kamis (20/6).
Dengan alasan itu, pemerintah memiliki alasan APBN-P harus disegarkan. Padahal, kata dia, banyak cara yang bisa dilakukan untuk menyegarkan APBN. Hendri juga mengatakan, banyak cara bisa dilakukan untuk menutupi membengkaknya anggaran subsidi. Bukan dengan tambahan utang sebesar Rp 80 triliun yang ada dalam postur APBN-P 2013.
Hendri melihat, kenaikan harga BBM hanya akal-akalan pemerintah sekaligus cara untuk secara perlahan mengurangi subsidi. "Kan kalaupun itung-itungan pemerintah benar mengurangi subsidi BBM dalam APBN, jalannya banyak atau menyelamatkan. SILPA kita Rp 40 triliun, kalau untuk menutup subsidi BBM selesai, Ini diarahkan memang untuk menghapus subsidi termasuk energi ," papar dia.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cak Imin meluruskan janji akan menggratiskan bahan bakar minyak (BBM).
Baca SelengkapnyaJokowi meny ampaikan usai menggelar rapat internal di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Baca SelengkapnyaPertamina memutuskan untuk menahan harga jenis BBM non subsidi meski SPBU lain mulai mengerek harga sejak awal tahun ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Harga BBM kembali mengalami kenaikan per Februari 2024.
Baca SelengkapnyaSetiap negara memiliki tingkat kemahalan bahan bakarnya. Berikut adalah daftar 10 negara dengan harga bahan bakar termahal.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat harga beras saat ini menjadi yang paling mahal sejak tahun 2021.
Baca SelengkapnyaUsai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaKeputusan ini sebagaimana hasil sidang rapat kabinet paripurna pada Senin (26/2) pagi.
Baca SelengkapnyaDi awal tahun baru ini semua BBM Pertamina non subsidi terpantau mengalami penurunan.
Baca Selengkapnya