Kementan Siapkan 1,5 Juta Ton Beras Antisipasi El Nino dan Kekeringan
Kementerian Pertanian mengantisipasi adanya El Nino dan kekeringan.
Kementerian Pertanian menyiapkan cadangan beras 1,5 juta ton untuk mengantisipasi kekurangan produksi pertanian saat El Nino dan kekeringan.
Kementan Siapkan 1,5 Juta Ton Beras Antisipasi El Nino dan Kekeringan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan saat ini kondisi dunia sedang tidak baik-baik saja karena krisis pangan. Hal tersebut diperparah dengan adanya fenomena El Nino yang melanda dunia.
"Krisis pangan ini makin diperberat dengan El Nino. Kemarau yang sangat tinggi, sangat dahsyat dan kekeringan terjadi di mana-mana dibelahan dunia," ujarnya usai acara Tani on Stage di anjungan Pantai Losari Makassar, Minggu (2/9).
Merdeka @2023
Dia berharap seluruh stakeholder saling bekerja sama agar bisa keluar dari kemarau panjang dan El Nino.
Syahrul menegaskan tidak ingin terlalu percaya diri dan juga pesimis menghadapi fenomena El Nino, meski saat ini baik-baik saja.
"Saya yakin data kita secara faktual baik-baik saja. Walaupun demikian, tidak boleh terlalu percaya diri atau optimis berlebihan tidak boleh. Pesimis berlebihan juga tidak boleh," tuturnya.
"Kalau kita kerja dengan tulus dan berdoa, mudah-mudahan krisis pangan yang mendunia ditambah El Nino yang memperparah, semoga Indonesia aman-aman saja," imbuhnya.
Mantan Gubernur Sulsel dua periode ini mengaku saat ini pihaknya sudah membagi tiga peta wilayah untuk melihat kekeringan akibat kemarau panjang. Tiga wilayah pembagian itu yakni wilayah merah, kuning, dan hijau.
"Kami bagi tiga wilayah. Ada merah, kemarau saja dia sudah bersoal dengan air. Ada daerah kuning. Daerah kuning itu kalau kemarau airnya ada, tapi pas-pasan. Oleh karenanya itu, intervensi mekanisasi, intervensi paritas, intervensi percepatan harus dilakukan," bebernya.
Merdeka @2023
Sementara untuk wilayah hijau, kata mantan Bupati Gowa ini berada di dekat dekat sungai. Untuk wilayah hijau, Kementan akan melakukan booster atau penguatan."Daerah hijau itu yang dekat dengan sungai, ada danaunya, ada sumber mata air dan lain-lain. Itu di booster dan diperkuat. Kemarin saya ada di Gowa dengan hamparan hampir 209 hektare airnya masih bagus banget. Sekarang ini dua kali setahun, kita booster sampai tiga kali sampai empat kali," urainya. Syahrul mengungkapkan setidaknya ada 500 hektare lahan di wilayah hijau yang akan mendapatkan booster semacam pengairan. Diharapkan booster di wilayah hijau tersebut bisa menghasilkan tiga juta ton gabah.
"Oleh karena itu kita masuk ada 500 hektare untuk men-booster daerah-daerah hijau kita. Insya allah daerah hijau itu kalau kita jalan sesuai rencana menghasilkan 3 juta ton gabah yang kalau dikonversi jadi beras kira-kita 1,5 juta ton," ungkapnya.
Meski mengaku kondisi saat ini masih baik, Syahrul mengaku saat El Nino akan memberikan dampak kekurangan produksi beras sebesar 1,2 juta ton. Untuk itu, Kementan sudah menyiapkan 1,5 juta ton untuk menutupi kekurangan produksi.
"Kalau El Nino agak dahsyat, kita kehilangan 1,2 juta ton. Sementara kalau sedang sekitar 380 ribu ton. Untuk itu, kita coba siapkan 1,5 juta ton agar data kita compare," ucapnya.
Syahrul berharap saat momen El Nino ada 500 hektare lahan pertanian di Indonesia bisa percepatan tanam.
Dia juga berharap ada 1.000 hektare bisa berproduksi meski menghadapi fenomena El Nino.