Kementan Cetak Generasi Muda Pertanian Lewat Tani On Stage
Merdeka.com - Kementerian Pertanian kembali menyapa generasi muda dari kalangan mahasiswa dan mahasiswi lewat Tani On Stage (TOS). Sebagai upaya meningkatkan jumlah generasi muda pertanian yang unggul dan inovatif kali ini TOS hadir di Universitas Respati Indonesia, Jakarta Timur.
Di hadapan para mahasiswa jurusan pertanian Universitas Respati Indonesia, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian, Kuntoro Boga Andri, membeberkan berbagai capaian sektor pertanian selama empat tahun terkahir.
“Pertanian saat ini sangat menjanjikan, di tahun 2017 ekspor pertanian kita meningkat hingga 24% , bahkan pertanian menjadi sektor ke dua terbesar yang berperan dalam perekonimian negara setelah industri” beber Kuntoro Boga di Aula Kampus B Universitas Respati Indonesia.
Kuntoro Boga mengatakan saat ini banyak generasi muda yang tertarik terjun ke sektor pertanian, hal ini terlihat dari minat generasi milenial terhadap pendidikan sektor pertanian yang meningkat 12 kali lipat atau 1.237 % , faktanya pada 2013 jumlah pendaftar di Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) hanya 980 orang, di tahun 2018 meningkat tajam menjadi 13.111 pendaftar.
Melihat tingginya minat di sektor pertanian, Kuntoro Boga menghimbau agar semangat generasi muda untuk menjadi bagian dari pembangunan pertanian kedepan harus terus terjaga “Menteri Pertanian, Bapak Amran, diberbagai kesempatan mengungkapkan kalau mau kaya, bergeraklah dibidang pertanian. Mau jadi konglomerat, jadi lah petani, jadi tidak ada alasan generasi muda enggan bertani, apalagi dengan adanya teknologi, bertani saat ini jauh lebih mudah” ungkap Kuntoro Boga menyemangati peserta.
Teknologi pertanian diyakini mampu mengubah pandangan anak muda soal bertani, dengan teknologi dalam bentuk alat mesin pertanian, panen yang biasanya butuh waktu berhari - hari kini dapat dilakukan dalam hitungan jam, mekaniasi pertanian juga dipercaya mampu menekan biaya produksi hingga 40%, dan mampu meningkatkan efisiensi usaha tani hingga 48 %.
Lebih lanjut Kuntoro Boga mengatakan Generasi muda mempunyai potensi sumber daya manusia yang strategis, memiliki kemampuan ide-ide dan pemikiran baru untuk menciptakan sesuatu yang berbeda di bidang pertanian.
“Mendorong generasi muda ke sektor pertanian menjadi hal stretegis yang harus dilaksanakan, kita tidak hanya bicara soal pertanian saat ini, tapi untuk lima atau
sepuluh tahun kedepan, maka penting bagi kami untuk terus memperjuangkan minat generasi muda lewat acara yang dikemas secara lebih minelial seperti TOS ini” papar Kuntoro Boga.
Kegiatan TOS pertama kali dengan tema “Manisnya Industri Kopi” dilaksanakan di Univesitas Prasetya Mulya Tangerang beberapa waktu lalu. Dengan tema “Bisnis Pertanian
Sebagai Gaya Hidup Baru”, pelaksanaan TOS yang kedua ini menyajikan materi yang lebih luas, tidak hanya membahas seputar kopi oleh Duta Kopi Indonesia, TOS kali ini juga membahas seputar Hidroponik oleh Penyuluh BPTP Jakarta.
(mdk/paw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk mengembangkan dan mewujudkan kemandirian industri pertahanan dalam negeri.
Baca SelengkapnyaHal tersebut disampaikan oleh Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Mangku Purnomo.
Baca SelengkapnyaMenurut Cak Imin, pertanian merupakan salah satu sektor yang memerlukan perhatian khusus.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dekan Universitas Brawijaya beberkan sederet kesalahpahaman terkait food estate.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran menyayangkan Ganjar dan Anies berusaha menyerang Prabowo ketimbang menyampaikan gagasan soal pertahanan
Baca SelengkapnyaProduksi kentang di Modoinding Minahasa Selatan, mengalami kenaikan signifikan hingga 55 persen dari awalnya 9,9 ton per Hektare (Ha) menjadi 15,8 ton/Ha.
Baca SelengkapnyaUMKM yang tercatat berkontribusi 61 persen terhadap PDB dan menyerap 97 persen tenaga kerja di Indonesia menjadi fokus kolaborasi Pertamina dan Kemenparekraf.
Baca SelengkapnyaAreal panen kopi di Indonesia rata-rata seluas 1.25 juta ha/tahun.
Baca SelengkapnyaPAN menilai Indonesia penting memiliki Presiden seperti Prabowo Subianto yang mengerti dan memahami tentang geopolitik, pertahanan dan keamanan.
Baca Selengkapnya