Kementan: Ada masalah tata niaga bikin harga bawang merah tinggi
Merdeka.com - Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Spudnik Sudjono mengatakan, kenaikan harga bawang merah yang mencapai Rp 50.000 bukan terjadi di jumlah pasokan, melainkan adanya masalah tata niaga yang mengakibatkan tidak semua produksi bisa masuk ke pasar.
Menurut data dari Kementerian Pertanian, produksi bawang merah masih aman hingga tiga bulan ke depan yakni sebesar 100.000 ton. Bahkan, data dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian juga menunjukkan produksi bawang merah bisa mencapai 140.000 ton.
"Produksi untuk Mei, Juni, dan Juli aman. Bawang merah semua. Jadi aman. Tapi kembali lagi kan, saya bicara produksi, supply chain. Antara produksi dan yang masuk pasar tidak sesuai," ujar Spudnik di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (2/5).
Dengan begitu, pemerintah melalui Perum Bulog akan mengintervensi pasar, di mana Kementan diberi tugas membantu perusahaan pelat merah tersebut untuk mendapatkan pasokan bawang merah.
"Kita dikasih waktu lagi dua hari. Sepakat tadi, untuk membantu mencarikan Bulog stok (bawang merah). Pemerintah intervensi, mungkin ada peran BUMN lah, Bulog sama BGR (Bhanda Ghara Reksa)," kata Spudnik.
Seperti diketahui, harga bawang merah menurut infopangan.jakarta.go.id mencatat harga rata-rata bawang merah pada Senin (2/5) sebesar Rp 42.410 per kilogram. Di mana, harga tertinggi berada di Pasar Rawa Badak sebesar Rp 50.000 dan harga terendah di Pasar Pramuka sebesar Rp 20.000.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harga Bawang Merah Bertahan Mahal, Bapanas: Jangan Maunya Turun Terus Kasihan Petani
Lima hari sebelum lebaran harga bawang merah berkisar Rp35.000-Rp45.000/kilogram. Namun, saat ini harganya mencapai Rp65.000-Rp70.000/kilogram.
Baca SelengkapnyaPemerintah Jamin Harga Beras Turun Mulai Maret, Begini Penjelasannya
Bapanas memperkirakan, pada panen raya kali ini produksi beras nasional akan cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaPemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah
Khusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mengapa Harga Bawang Merah Naik Drastis? Temukan Penyebabnya!
Karena dua faktor ini harga bawang merah bertahan mahal.
Baca SelengkapnyaFOTO: Pengaruh Anomali Musim Bikin Harga Gabah Kering Sulit Turun
Harga gabah maupun beras masih tinggi dengan harga rata-rata Rp 7000 per kilogram gabah kering.
Baca SelengkapnyaPemerintah Sudah Salurkan 1,46 Juta Ton Beras Bantuan Pangan untuk 21,3 Juta Kepala Keluarga
Dari 10 Kg beras yang diberikan oleh pemerintah, telah memenuhi sepertiga dari kebutuhan bulanan.
Baca SelengkapnyaBeras Masih Mahal, Pemerintah Diminta Segera Stabilisasi Harga Pangan
Berdasarkan data Bapanas per Selasa (19/3), harga beras premium berada di kisaran Rp16.490,- per Kg.
Baca SelengkapnyaPanen Bergeser, Mendag Tak Bisa Pastikan Harga Beras Turun Dalam Waktu Dekat
Pemerintah terus berupaya mengatasi kelangkaan dan mahalnya harga beras.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Alasan Pemerintah Setop Impor Jagung untuk Pakan Ternak
Arief menekankan bahwa prioritas utama pemerintah adalah mengutamakan produksi dalam negeri, terutama menjelang panen raya jagung.
Baca Selengkapnya