Kemenperin yakin Toshiba dan Panasonic tak semena-mena pada pekerja
Merdeka.com - Pemerintah menyebut tak ada pemangkasan karyawan yang dilakukan Panasonic dan Toshiba. Meskipun, kedua perusahaan elektronik tersebut menutup pabriknya di Tanah Air.
"Tidak pemutusan hubungan kerja massal. Mereka melakukan restrukturisasi mengikuti perkembangan teknologi," kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan, di Jakarta, Jumat (5/2).
Konsekuensinya, perusahaan harus menutup pabrik di Indonesia. Ini membuat pemangkasan pekerja menjadi tak terelakkan.
"Namun, mereka tidak semena-mena pada karyawan. Panasonic melakukan penyaluran sehingga PHK massal tidak terjadi," ujarnya.
Terkait Toshiba, diakui Putu, pihaknya belum mendapat laporan terkait pemangkasan karyawan. Namun, sepanjang yang diketahuinya, Toshiba sedang dalam proses akuisisi oleh Skyworth Corp, China.
"Toshiba belum ada laporan, kami menunggu karena hormati Toshiba soal masalah kepemilikan, lini home appliances pindah ke tangan baru dan akan lakukan restrukturisasi," katanya.
"Tapi kami belum tahu apa yang akan mereka lakukan, jadi industri hengkang tutup itu tidak ada."
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kecurangan itu mulai terendus pada 2015. Berikut rentetan awal mula Toshiba terpuruk lalu bangkrut.
Baca SelengkapnyaPada akhir tahun 2016, Toshiba mengambil alih proyek pembangkit listrik bertenaga nuklir yang dikerjakan oleh AS Westinghouse Electric.
Baca SelengkapnyaPihaknya sudah meluncurkan Keputusan Menteri Ketenagakerjaan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Para personel dikerahkan untuk pengamanan TPS di tanggal 14 Februari
Baca SelengkapnyaKesulitan melacak jejak digital satu keluarga itu setelah polisi melihat kondisi handphone sudah tidak utuh.
Baca SelengkapnyaGerakan salam 4 jari dikaitkan dengan potensi bergabungnya paslon 01 dengan 03
Baca SelengkapnyaAturan ini bukan merupakan peraturan baru, melainkan sudah diterapkan sejak tahun lalu untuk mempermudah dalam penghitungan PPh 21.
Baca SelengkapnyaPrajurit TNI berhasil kuasai markas KKB hingga temukan barang berbahaya. Simak informasi berikut.
Baca SelengkapnyaDia menyadari, Meta dan banyak perusahaan teknologi lainnya telah mempekerjakan terlalu banyak orang.
Baca Selengkapnya