Kemenperin: Implementasi Revolusi Industri 4.0 Serap Banyak Tenaga Kerja
Merdeka.com - Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Eko SA Cahyanto menilai era revolusi industri 4.0 yang ada di depan mata nantinya bakal banyak menyerap tenaga kerja.
Penilaian itu sekaligus membantah perkiraan banyak orang, bahwa implementasi industri 4.0 bakal bergantung pada mesin, sehingga jumlah tenaga kerja otomatis berkurang.
"Padahal kalau kita betul-betul memanfaatkan teknologi ini kita justru akan membutuhkan lebih banyak lagi tenaga kerja," kata Eko dalam acara Forum Merdeka Barat secara virtual, Senin (5/4).
Oleh karenanya, Eko mengatakan, yang pertama dibutuhkan adalah bagaimana pemerintah dan pelaku industri bisa berusaha untuk mentransformasikan sumber daya manusia yang ada.
"Mereka harus aware dulu apa itu 4.0, kemudian bagaimana kita memberi kompetensi yang baru kepada mereka. Melakukan shifting ini harus dilakukan secara masif," imbuhnya.
Menurut dia, sektor industri sebenarnya saling berkaitan dengan investasi teknologi dan sumber daya manusia (SDM). Oleh karenanya, Kemenperin saat ini tengah fokus untuk ketiga hal itu.
"Untuk sumber daya manusianya sendiri kami melakukan awareness, mulai dari sosialisasi sampai ke pelatihan, kepada tidak hanya calon-calon tenaga kerja yang kami latih tetapi juga pelaku usaha industrinya itu sendiri," tuturnya.
Uji Coba Revolusi Industri 4.0
Eko lantas bercerita pengalamannya melihat uji coba (piloting) revolusi industri 4.0 pada beberapa kegiatan usaha, termasuk di sektor industri. Dia pun menemukan seringkali ada hambatan pada uji coba yang tidak dilakukan secara menyeluruh.
Dia lantas berkesimpulan bahwa transformasi SDM jadi tahap awal yang perlu dilakukan. Setelah itu baru dilihat kesiapan industrinya seperti apa.
"Kalau dilihat bagaimana implementasinya kami assessment dulu, assessment dilakukan kepada industri, kita mulai dengan self assessment kepada mereka. Mereka kita berikan panduan, kemudian mereka akan melakukan self assessment," pungkas Eko.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemajuan pesat kecerdasan buatan menimbulkan kegembiraan dan kekhawatiran.
Baca SelengkapnyaIndustri mesin sangrai kopi pun kini turut berkembang mengikuti perubahan zaman.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang pengertian iptek menurut para ahli yang wajib diketahui.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaStrategi perusahaan menggunakan IoT ini merupakan sebuah keharusan untuk meningkatkan daya saing perusahaan.
Baca SelengkapnyaProduksi kentang di Modoinding Minahasa Selatan, mengalami kenaikan signifikan hingga 55 persen dari awalnya 9,9 ton per Hektare (Ha) menjadi 15,8 ton/Ha.
Baca SelengkapnyaMelalui TEMC, PT Semen Tonasa berhasil menghemat penggunaan energi hingga 4.899 Terajoule (TJ) atau setara dengan 167.228 ton batu bara.
Baca SelengkapnyaVolume sampah yang terus meningkat masih menjadi tantangan bagi pemerintah di tengah fasilitas pengolahan sampah yang terbatas.
Baca SelengkapnyaPertama yaitu Performance, seberapa pemimpin mampu membawa performa bisnis terbaik.
Baca Selengkapnya