Kemenpera bangun 250.000 rumah murah di Malang
Merdeka.com - Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz berencana membangun 250.000 rumah di Malang, Jawa Timur. Pembangunan tersebut akan dimulai pada bulan Maret mendatang.
Dari 250.000 rumah baru di Malang, terdapat 10.000 rumah yang ide dan konsepnya dari Kemenpera bukan dari pengembang. Selain itu beberapa daerah yang meminta dibangunkan perumahan untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS).
"Kami akan berusaha bangun rumah untuk PNS dan masyarakat berpenghasilan rendah," tegas dia.
Djan menegaskan pihaknya akan menghidupkan kembali pembangunan 1000 tower atau rumah susun, yang sebelumnya tidak berjalan. "Saya ingin menghidupkan kembali rencana membangun 1000 tower, tapi saya akan melakukan revisi dulu, sedikit," katanya.
Sebelumnya, proyek pembangunan rumah susun 1.000 tower sampai kini masih belum terealisasi secara penuh. Dari 1.000 tower baru 138 tower selesai. Realisasi pembangunan rusun 1.000 tower baru tercapai 138 tower atau kurang lebih 10 persen.
(mdk/arr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Progres pembangunan keseluruhan rumah menteri di IKN berkisar 78 persen.
Baca SelengkapnyaDi kampung halaman, dia berhasil mendirikan rumah mewah dua lantai.
Baca SelengkapnyaAda bangunan megah nan mewah di perkampungan Madura. Bangunan berlantai dua itu menelan biaya hingga miliaran rupiah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Viral wanita pilih bongkar rumah yang berdiri di tanah mertua usai suami selingkuh dan minta tanahnya dibayar 300 juta ini curi perhatian.
Baca SelengkapnyaDengan pilihan cicilan Rp4 jutaan per bulan hunian ini memiliki kelebihan yang cukup layak dipertimbangkan.
Baca SelengkapnyaIni dia salah satu sudut rumah Muzdalifah yang terkenal sebagai sosok yang kaya raya.
Baca SelengkapnyaBukan tanpa alasan, baru-baru ini keduanya memamerkan rumah mewah mereka yang bernilai miliaran rupiah, sangat berbeda dari rumah mereka sebelumnya.
Baca SelengkapnyaDitargetkan pembangunan rumah menteri itu rampung secara menyeluruh pada Juli 2024.
Baca SelengkapnyaKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat hingga 2022 ada sekitar 12,71 juta backlog rumah.
Baca Selengkapnya