Kemenkeu: Seluruh Komponen PDB di Kuartal III Masih akan Negatif
Merdeka.com - Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Nathan Kacaribu memperkirakan seluruh komponen penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) masih akan negatif di kuartal III-2020. Menurutnya, hanya konsumsi pemerintah yang akan tumbuh secara signifikan.
"Berdasarkan estimasi kami, untuk kuartal III nanti, hampir seluruh komponen PDB masih akan negatif," kata dia kata dia dalam acara Simposium Nasional Keuangan Negara (SNKN) 2020, Rabu (4/11).
Dia mengatakan, peran belanja pemerintah memang sangat sentral dalam kondisi saat ini, bahkan tidak seperti yang lainnya. Sehingga belanja pemerintah menjadi satu-satunya komponen yang akan tumbuh di kuartal III-2020.
"Ini disebut sebagai belanja negara sebagai instrumen countercyclical yang dapat dorong proses pemulihan ekonomi," kata dia.
Sebelumnya, Febrio memperkirakan yang mungkin bisa tumbuh positif hingga akhir tahun hanyalah pengeluaran pemerintah saja. Oleh karenanya, belanja pemerintah harus digenjot pada sisa kuartal selanjutnya yakni III dan IV.
"Jadi ini benar-benar harus digenjot untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Q3 dan Q4," imbuh dia.
Di samping itu, pemerintah juga terus melakukan evaluasi terhadap program ekonomi nasional yang tidak berjalan. Beberapa program yang dianggap sulit dalam implementasi di lapangan terus diperbaiki pemerintah.
"Dari evaluasi kita minggu ke minggu kita lihat mana yang jalan dan tidak. Penyerapan yang cepat harus diutamakan agar pemanfaatannya optimal. Meski demikian ada masalah mengenai data yang belum optimal," jelas dia.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaPemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah
Khusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.
Baca SelengkapnyaPemerintah Ternyata Sudah Tarik Utang Rp107,6 Triliun di Januari 2024
Adapun APBN per Januari 2024 mencatatkan surplus Rp31,3 triliun atau 0,14 persen dari produk domestik bruto (PDB).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Didorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024
penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaAturan Produk Tembakau Diperketat, Begini Dampak dan Perkiraan Kerugian Ekonomi Ditanggung Negara
Penerapan pasal tembakau pada RPP Kesehatan akan menyebabkan penurunan penerimaan perpajakan hingga Rp52,08 triliun.
Baca SelengkapnyaKinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaMentan Sentil Dirut Bulog: Jangan Terlalu Bersemangat Impor Daging Kerbau, tapi Lupa Serap Gabah dan Jagung Petani
Saat ini, Kementan tengah fokus pada pemenuhan pangan dalam negeri untuk menekan kebijakan impor. Dua di antara komoditas jagung dan padi.
Baca SelengkapnyaTambah Penerimaan Negara dari Cukai Rokok, Ini Hal Penting Harus Dilakukan Pemerintah
Pengusaha menyoroti kinerja fungsi cukai yang tidak tercapai sebagai sumber penerimaan negara serta pengendalian konsumsi.
Baca SelengkapnyaPemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni
Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca Selengkapnya