Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kemenkeu merasa LPS tak keliru 5 kali suntik dana Bank Mutiara

Kemenkeu merasa LPS tak keliru 5 kali suntik dana Bank Mutiara Bank Mutiara. ©2012 Merdeka.com/dok

Merdeka.com - Menteri Keuangan Chatib Basri memiliki pendapat berbeda dengan hasil temuan Badan Pemeriksa Keuangan ( BPK ). Auditor negara sebelumnya menilai keputusan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyuntikkan Penanaman Modal Sementara (PMS) untuk kelima kalinya tahun lalu, sebesar Rp 1,24 triliun, berpotensi melanggar Undang-Undang.

Selaku Ketua Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK), menkeu menilai rapat bersama LPS, Bank Indonesia , dan Otoritas Jasa Keuangan pada 16 Desember lalu berjalan normal. Kebutuhan pemberian dana talangan juga dianggap wajar. Pertimbangannya, rasio kecukupan modal (CAR) Bank Mutiara anjlok.

"Pada pertemuan 16 Desember, disampaikan, LPS silakan mengambil langkah-langkah yang sesuai," kata Chatib di kantornya, Jakarta, Senin (21/4).

BPK dalam hasil laporannya pada 17 April lalu mengatakan FKSSK tidak menjalankan prosedur rapat menentukan kesehatan Bank Mutiara .  Soalnya, pada 30 Juni 2013 CAR Bank Mutiara sudah minus 3,16 persen. Seharusnya Bank Indonesia yang saat itu masih menjalankan fungsi pengawasan perbankan, tidak mengizinkan suntikan modal dari LPS.

Ditemui terpisah, Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro turut menilai tidak ada masalah dalam PMS kelima kalinya itu. LPS sebagai pemilik Bank Mutiara dan BI dinilainya telah menjalankan tugas.

"Justru kita (FKSSK) tidak boleh turut campur. Itu urusan pemilik modal (LPS) dengan banknya," kata Bambang.

Wamenkeu juga menolak berkomentar, apakah LPS menyalahi prosedur karena tidak memeriksa sejarah CAR bank bermasalah itu. "Cek sama BI deh soal (CAR) minus itu benar atau enggak," kata pria yang pernah menjabat sebagai Sekretaris FKSSK ini.

Sedangkan Chatib mengaku CAR yang dilaporkan anjlok, tapi tak sampai minus. "Nanti kita pelajari dulu dari laporannya BPK . Karena di dalam rapat FKSSK (16 Desember), CAR-nya 5,43 persen," ungkapnya.

BPK meyakini Bank Mutiara memanipulasi CAR pada periode 2011-2013. Itu terlihat misalnya dari keberadaan aset produktif yang masuk kategori kolateral lima alias aset toxic, tidak pernah dilaporkan direksi Bank Mutiara kepada LPS. Hasilnya, rasio kecukupan modal (CAR) bekas Bank Century itu sepanjang periode 2011-2013 terkesan bagus.

"Kalau terjadi sampai CAR minus, maka bank itu tidak dapat disehatkan, dan harus dimintakan keputusan FKSSK bahwa apakah itu nanti berkelanjutan atau tidak. Tapi ini langsung dibayar oleh LPS kepada Bank Mutiara ," ungkap Ketua BPK Hadi Purnomo.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sembilan Bank Langgar Aturan Penyaluran KUR karena Minta Agunan Tambahan, Subsidi Bunga Bakal Dicabut
Sembilan Bank Langgar Aturan Penyaluran KUR karena Minta Agunan Tambahan, Subsidi Bunga Bakal Dicabut

KemenKopUKM pun telah memanggil total 12 perbankan yang terbukti tidak menaati pedoman pelaksanaan KUR.

Baca Selengkapnya
Penyaluran Kredit untuk Mobil Listrik Masih Rendah, Terkendala Tingginya Suku Bunga
Penyaluran Kredit untuk Mobil Listrik Masih Rendah, Terkendala Tingginya Suku Bunga

Penyaluran Kredit untuk Mobil Listrik Masih Rendah, Terkendala Tingginya Suku Bunga

Baca Selengkapnya
Tabungan Orang Kaya di Atas Rp5 Miliar Turun Drastis, Ketua LPS Mulai Takut
Tabungan Orang Kaya di Atas Rp5 Miliar Turun Drastis, Ketua LPS Mulai Takut

Data LPS mencatat, pada 2023 lalu pertumbuhan tabungan orang kaya 14-15 persen, namun di tahun ini hanya 3,51 persen.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ketua LPS: Tak Hanya Dua, Ada Bank BPR Lain Bakal Bangkrut di 2024
Ketua LPS: Tak Hanya Dua, Ada Bank BPR Lain Bakal Bangkrut di 2024

Ketua LPS menjamin peristiwa itu tidak sampai menimbulkan gejolak dalam sektor perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya
Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun

Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.

Baca Selengkapnya
Izin Dicabut OJK, Simpanan Nasabah BPR Usaha Madani Karya Mulia Segera Dikembalikan LPS
Izin Dicabut OJK, Simpanan Nasabah BPR Usaha Madani Karya Mulia Segera Dikembalikan LPS

Izin PT BPR Usaha Madani Karya Mulia dicabut oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terhitung sejak tanggal 5 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Perempuan Muda Asal Nganjuk Ini Bersikeras Jadi Petani, Beli Sawah Pakai Uang Tabungan Kini Omzetnya Puluhan Juta per Hari
Perempuan Muda Asal Nganjuk Ini Bersikeras Jadi Petani, Beli Sawah Pakai Uang Tabungan Kini Omzetnya Puluhan Juta per Hari

Sejak lulus SMK, ia merantau ke kota besar agar bisa menabung dari penghasilannya

Baca Selengkapnya
Jangan Lupa Cek Rekening, THR Pensiunan PNS Cair Mulai 22 Maret 2024
Jangan Lupa Cek Rekening, THR Pensiunan PNS Cair Mulai 22 Maret 2024

Bagi ASN atau pensiun sendiri sekaligus penerima pensiun janda/duda dan/atau penerima tunjangan janda/duda, maka THR 2024 dibayarkan pada keduanya.

Baca Selengkapnya
Sempat Keluar dari KAI & Kerja di Bank, Pramugara KA Turangga Pilih Mengabdi Lagi di Kereta Api
Sempat Keluar dari KAI & Kerja di Bank, Pramugara KA Turangga Pilih Mengabdi Lagi di Kereta Api

Empat jasad petugas KA yang menjadi korban dalam peristiwa itu di antaranya sudah dievakuasi.

Baca Selengkapnya