Kemenhub Sebut Maskapai RI Tengah Rugi, Begini Saham AirAsia dan Garuda
Merdeka.com - Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana B Pramesti mengatakan saat ini banyak maskapai tengah merugi. Sehingga pembayaran kepada operator bandara menjadi terganggu, termasuk maskapai Lion Air.
Untuk itu, Kemenhub akan membuat kajian mengenai hal ini, dan secepatnya akan mengeluarkan kebijakan. Dengan demikian, kondisi ini tidak perlu dikhawatirkan. "Tidak ada yang untung malahan. Air asia juga hampir Rp1 triliun kalau tidak salah ya (kerugiannya)," imbuhnya.
Dengan melihat kondisi itu, bagaimana pergerakan saham emiten maskapai yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan ini?
Saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) sempat bergerak di zona hijau. Akan tetapi, saham GIAA melemah terbatas.
Pada awal pekan ini, saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) sempat berada di level tertinggi 442 dan terendah 422 per saham. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 2.743 kali dengan nilai transaksi Rp14,9 miliar. Saham GIAA pun akhirnya melemah tipis 0,93 persen ke posisi Rp428 per saham.
Saham PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) pun bertahan di zona hijau. Pada awal perdagangan, saham CMPP sempat melemah 10 poin ke posisi Rp185 per saham dari penutupan dua pekan lalu di kisaran Rp195 per saham. Namun, akhirnya berbalik arah ke zona hijau.
Saham CMPP menguat 3,59 persen ke posisi Rp202 per saham. Saham CMPP sempat berada di level tertinggi Rp206 dan terendah Rp185 per saham. Transaksi saham CMPP tidak terlalu ramai. Total frekuensi perdagangan saham 89 kali dengan nilai transaksi Rp56,7 juta.
Sementara itu, grup Lion Air belum tercatat di bursa saham Indonesia.
Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, ada saham emiten maskapai menguat pada awal pekan ini didorong momen Lebaran. "Katalis positif dari periode peak season Lebaran," ujar dia.
Penguatan saham emiten maskapai ini apakah berlangsung dalam jangka pendek atau panjang, menurut Nafan, hal itu tergantung rilis kinerja laporan keuangan kuartal II 2019. "Tergantung rilis kinerja laporan keuangan kuartal II 2019, maka hal ini akan mempengaruhi pergerakan harga sahamnya," tutur dia.
Reporter: Agustina Melani
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Antisipasi Lonjakan Pemudik Lebaran, Sejumlah Maskapai di Adi Soemarmo Tambah Jam Operasional
Maskapai Citilink, Batik Air dan Super Air Jet mengajukan penambahan slot terbang.
Baca SelengkapnyaJatuhnya Air Asia QZ8501 di Selat Karimata 28 Desember 2014, Berikut Kronologinya
AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
Baca SelengkapnyaDampak Banjir Semarang, KA Tujuan Jember Terlambat 6 Jam karena Harus Putar Rute
Genangan air mencapai ketinggian lebih dari 10 cm dari bagian rel paling atas.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kereta Api Airlangga Jakarta-Surabaya Jadi Favorit Masyarakat, Ini Alasannya
Kereta Api Airlangga menempuh perjalan selama 11 jam 45 menit untuk sampai tujuan.
Baca SelengkapnyaJakarta Diguyur Hujan Jelang Pergantian Tahun, Status Pos Air Pesanggrahan Siaga 3
Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya
Baca SelengkapnyaJelang Lebaran, Penerbangan dari Jakarta dan Surabaya Menuju Banyuwangi Ditambah
Memasuki arus mudik Lebaran sejumlah maskapai penerbangan menambah frekuensi penerbangannya ke Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga: Indonesia Masuk Negara Menengah Atas, Pendapatan per Kapita Capai USD 5.400
Salah satu faktornya adalah kinerja ekspor sepanjang tahun 2023 mampu menembus USD 258,82 miliar.
Baca SelengkapnyaDemi Promosikan Wisata Olahraga, Garuda Indonesia Rela Pesawatnya Dicat Warna Biru
Fitria menjelaskan pesawat kolaborasi itu akan digunakan untuk melayani berbagai penerbangan, baik untuk rute domestik maupun rute internasional.
Baca SelengkapnyaReaksi Airlangga Diminta Hakim MK Bersaksi di Sidang Sengketa Pilpres: Kami Tunggu Panggilannya
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi panggilan sebagai saksi oleh MK dalam sidang sengketa hasil Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya