Kemenhub pangkas waktu pembatasan kendaraan logistik saat Lebaran
Merdeka.com - Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi mengatakan pihaknya akan mengurangi waktu pembatasan kendaraan pada arus mudik dan arus balik lebaran tahun 2018. Hal ini dilakukan agar pembatasan kendaraan jelang dan sesudah mudik tidak sampai mengganggu kinerja industri.
Jika biasanya, pembatasan kendaraan terjadi hingga satu pekan, maka tahun ini lama waktu pembatasan kendaraan hanya akan berlangsung selama dua hari. Yakni untuk arus mudik sebelum Lebaran pada tanggal 12-14 Juni, dan setelah Lebaran pada 22-24 Juni.
"Relatif hanya dua hari, karena petunjuk Pak Menteri (Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi) memang untuk pembatasan kendaraan barang untuk musim-musim seperti itu, baik lebaran maupun natal, dan liburan panjang, beliau tidak mau sampai satu minggu dibebaskan semuanya," ungkapnya di Menara Kadin, Jakarta, Rabu (21/3).
"Kita coba menyeimbangkan kebutuhan masyarakat yang meningkat dengan banyaknya volume kendaraan, tapi kita juga ada pembatasan sehingga tidak merugikan aspek bisnis," imbuhnya.
Selain itu, berdasarkan usulan pelaku industri, akan dibuat perlakuan khusus terhadap kendaraan yang mengangkut komoditas ekspor dan industri. Artinya, bagi kendaraan yang mengangkut dua jenis barang tersebut tidak akan dikenai pembatasan.
"Mungkin ada perlakuan khusus, misalnya untuk barang-barang yang harus ekspor, karena itu menyangkut dengan jadwal keberangkatan kapal itu apakah dizinkan atau tidak. Juga untuk barang-barang industri karena dia kerjanya 24 jam, jadi perlu ada perlakuan khusus," ujar Budi.
"Kalau untuk kendaraan yang mengangkut BBM, sembako, itu kan seperti biasa kan tetap beroperasi," lanjut Budi.
Rencana tersebut, nantinya akan disampaikan kepada Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi dan Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan untuk dimintai persetujuan. Diharapkan, keputusan ini bisa disetujui April 2018.
Untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan, akan ada penambahan jumlah ruas tol maupun jalan nasional. Penambahan dilakukan dengan mempertimbangkan tingkat kepadatan di ruas-ruas jalan tersebut.
"Untuk jalan tol yang akan dibatasi itu, Semarang Seksi A-Semarang Seksi B, tol Semarang-Salatiga, tol Prof. Sedyatmo-Bandara, tol Surabaya-Mojokerto, tol Outer Ring Road, kemudian tol Jagorawi," jelasnya.
Sedangkan tol yang sudah biasa diberlakukan pembatasan jumlah kendaraan antara lain, tol Jakarta-Merak, Jakarta-Cikampek, dan ruas tol Purwakarta-Bandung-Cileunyi. Sementara untuk ruas jalan nasional yang akan diberlakukan kebijakan pembatasan kendaraan, antara lain ruas jalan Pandaan-Malang.
"Jalan nasional, usulan yang disampaikan, yakni Pandaan-Malang, sekarang load-nya sudah mulai tinggi. Lalu Probolinggo-Lumajang, Denpasar-Gilimanuk, terakhir itu Jombang-Caruban," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berdasarkan survei, 55 persen dari penumpang KCIC diketahui menggunakan layanan ini untuk berwisata.
Baca SelengkapnyaKAI juga telah menyiapkan armada kereta tambahan yang difokuskan untuk mengangkut para pemudik
Baca SelengkapnyaKendaraan sumbu tiga ke atas pengangkut bahan pokok atau kebutuhan sehari-hari diperbolehkan tetap melintas.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kementerian Perhubungan resmi membuka posko terpadu angkutan lebaran yang beroperasi mulai 3-18 April 2024.
Baca SelengkapnyaMenhub sempat melakukan rapat koordinasi untuk kelancaran perjalanan balik dari pelabuhan Bakauheni ke Pelabuhan Merak.
Baca SelengkapnyaAan kemudian menyinggung 123 juta orang melaksanakan mudik dan dan berwisata selama libur Idulfitri 1444 H atau pada tahun 2023.
Baca SelengkapnyaPenumpang Commuter Line Bandara Soekarno-Hatta (Basoetta) juga diperkirakan mencapai 131.000 pada periode Lebaran Idul Fitri 2024.
Baca SelengkapnyaMenteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memprediksi 193,6 juta orang Indonesia melakukan perjalanan saat libur Lebaran Idulfitri 1445H/2024 Masehi.
Baca SelengkapnyaBudi memprediksi adanya kenaikan jumlah pemudik di momen lebaran tahun 2024 mencapai 193 juta penumpang.
Baca Selengkapnya