Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kemenhub hukum 3 maskapai kecelakaan di Juanda

Kemenhub hukum 3 maskapai kecelakaan di Juanda Ilustrasi pesawat. ©2014 Merdeka.com/Shutterstock/Oscar Moncho

Merdeka.com - Akhir bulan lalu, tiga maskapai penerbangan Indonesia mengalami kecelakaan di Bandara Juanda, Surabaya. Maskapai tersebut adalah Lion Air, Sriwijaya Air dan Garuda Indonesia.

Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Herry Bakti, mengatakan kejadian itu terjadi di waktu yang hampir bersamaan pada akhir Januari 2014.

"Surabaya itu kejadiannya pertama itu Sriwijaya salah landing di taxiway bukan di runway, Lion Air mengalami hard landing dan Garuda Indonesia pecah ban. Dekat-dekatan semua kejadian," ucap Herry di kantornya, Jakarta, Jumat (7/2).

Atas kejadian ini, menurut Herry, maskapai Lion Air dan Sriwijaya sudah diberikan sanksi. Pilot Sriwjaya Air yang salah mendaratkan pesawat terkena grounded atau pelarangan terbang sementara. Sedangkan, untuk sanksi Lion Air, Herry tidak menjelaskannya secara gamblang.

"Kalau Garuda itu pecah ban kita evaluasi, di Jakarta bannya sudah pecah, dan dia landing dengan ban pecah. Kita evaluasi dulu," tegasnya.

Herry mengatakan pihaknya selalu melakukan pengawasan yang ketat terhadap operasional maskapai. Pengawasan yang dilakukan juga bermacam-macam. Mulai dari audit surveillance sampai inspeksi mendadak.

"Pengawasan dari sisi kita tetap berjalan. Sistem pengawasan berbeda bukan day to day. Perusahaan punya audit internal dan kita juga audit internal perusahaan mereka itu. Kita juga inspeksi di samping ada otoritas bandara, melaporkan kejadian-kejadian," sambungnya.

Herry meyakinkan bahwa pihaknya selalu menegur perusahaan yang tidak mengikuti aturan main masalah keamanan. "Kita mengawasi bukan berarti kita pelototin tiap hari. Dalam perusahaan itu punya inspektor pengawasan, kita mengawasi inspektornya itu berjalan atau tidak," tutupnya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
1,6 Juta Saksi Disebar untuk Kawal Suara Ganjar-Mahfud dan Partai Pendukung di Hari Pencoblosan
1,6 Juta Saksi Disebar untuk Kawal Suara Ganjar-Mahfud dan Partai Pendukung di Hari Pencoblosan

Sebanyak 1,6 juta lebih saksi akan mengawal suara Ganjar-Mahfud dan partai pendukung pada hari pencoblosan Pemilu 2024, 14 Februari nanti.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Lengkap Ditjen Pajak soal Peraturan Terbaru PPh 21
Penjelasan Lengkap Ditjen Pajak soal Peraturan Terbaru PPh 21

Ditjen Pajak menargetkan alat bantu tersebut dapat digunakan mulai pertengahan bulan Januari 2024.

Baca Selengkapnya
Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Baru Kasus Korupsi Komoditi Timah
Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Baru Kasus Korupsi Komoditi Timah

Ketut menyebut, penetapan lima tersangka itu dilakukan pada Jumat, 16 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Dukun Bunuh dan Mutilasi Pelanggan Gara-Gara Komplain Tak Manjur
Dukun Bunuh dan Mutilasi Pelanggan Gara-Gara Komplain Tak Manjur

Korban sendiri sempat dilaporkan hilang oleh keluarganya, sebelum akhirnya ditemukan jasadnya.

Baca Selengkapnya
Bantuan Pangan untuk 3.583.000 Keluarga di Jateng Mulai Disalurkan Secara Bertahap
Bantuan Pangan untuk 3.583.000 Keluarga di Jateng Mulai Disalurkan Secara Bertahap

Pemerintah mulai menyalurkan bantuan pangan cadangan beras untuk periode Januari hingga Juni 2024.

Baca Selengkapnya
Ibu Jubaedah Mekaarkan Senyum Di Desa Miskin
Ibu Jubaedah Mekaarkan Senyum Di Desa Miskin

Ibu Jubaedah bercerita bahan dasar yang digunakan kerupuk ini adalah kencur.

Baca Selengkapnya
Hormati Pemilu, Bapanas Bakal Hentikan Bantuan Pangan untuk Sementara Waktu
Hormati Pemilu, Bapanas Bakal Hentikan Bantuan Pangan untuk Sementara Waktu

Bapanas hentikan pemberian bantuan pangan sementara dalam rangka menghormati pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Jadwal di Jeddah Maju Jadi 9 Februari 2024, Berikut Daftar Tanggal Pencoblosan di Luar Negeri
Jadwal di Jeddah Maju Jadi 9 Februari 2024, Berikut Daftar Tanggal Pencoblosan di Luar Negeri

PPLN Jeddah langsung berusaha secara intensif mencari tempat.

Baca Selengkapnya
3 Pekan Kampanye, Bawaslu Jabar Temukan 10 Jenis Dugaan Pelanggaran
3 Pekan Kampanye, Bawaslu Jabar Temukan 10 Jenis Dugaan Pelanggaran

Sejak tahapan kampanye Pemilu 2024 dimulai pada 28 November 2023, Bawaslu Jawa Barat mencatat 10 jenis dugaan pelanggaran di 22 kota dan kabupaten.

Baca Selengkapnya