Merdeka.com - Kementerian Perhubungan menghabiskan anggaran sebesar Rp 36 miliar untuk merevitalisasi Stasiun Palmerah, Jakarta Barat. Desain stasiun sudah beroperasi sejak zaman pemerintah Hindia-Belanda itu diklaim mendukung perwujudan kesetaraan gender.

"Kontrak multiyears 2013-2014. Anggarannya Rp 36 miliar, ini paling besar. Ini merupakan dana Kementerian Perhubungan," ujar Direktur Jendral Perkeretaapian Kemenhub Hermanto Dwiatmoko saat peresmian Stasiun Palmerah, Jakarta, Senin (6/7).

Revitalisasi, kata Hermanto, meliputi pembangunan stasiun dan fasilitasnya. Seperti jembatan penyeberangan orang, gate tiket, ruang menyusui, jalur khusus penyandang cacat. Ditambah, empat eskalator dan dua lift untuk memudahkan penumpang perempuan, lanjut usia dan anak-anak.

Selain itu, bangunan stasiun seluas 2.520 meter itu juga dilengkapi musala, ruang kesehatan, dan toilet.

Di saat bersamaan, Hermanto juga meresmikan jalur ganda kereta api lintas Duri-Tangerang. Ini meliputi pembangunan rel, normalisasi listrik aliran atas (LAA), pemasangan gardu LAA di Stasiun Duri untuk menunjang operasi KRL, serta pembangunan jembatan baru.

"Pengoperasian jalur ganda ini menghabiskan dana kurang lebih Rp 685,61 miliar dan telah dioperasikan secara penuh pada 8 Juni 2014," ungkapnya.