Kembangkan bank BUMN syariah, Indonesia harus contoh Malaysia

Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan bahwa pemerintah sudah seharusnya mendorong perkembangan syariah melalui penempatan dana di bank-bank syariah.

Deputi Gubernur BI, Halim Alamsyah mengatakan bahwa perbankan syariah di Malaysia mendapatkan dorongan dari dana-dana pemerintah yang ditempatkan di bank tersebut sehingga bank syariah milik negara menjadi maju. Total dana pemerintah di bank syariah Malaysia mencapai 70 persen.

"Dalam bisnis bank, pendanaan menjadi kunci penting untuk ekspansi, selain tentunya kekuatan modal. Ini jadi faktor pendorong berkembangnya perbankan syariah di Malaysia. Sehingga kita mencontoh demi mempercepat perkembangan perbankan syariah," ujarnya di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (8/5).

Menurutnya, hal ini diperlukan untuk meningkatkan daya saing industri perbankan syariah nasional dalam rangka menghadapi persaingan bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 nanti.

Hal senada juga disampaikan oleh Deputi Bidang Usaha Jasa dan Keuangan Kementerian BUMN Gatot Trihargo mengatakan bahwa Malaysia merupakan salah satu contoh untuk membuat sumber daya manusia agar bisa mengedepankan perbankan syariah.

"Malaysia sangat serius lakukan ini. Ini juga terlihat dari 74 persen sukuk global dalam periode Januari-September 2012 diterbitkan oleh perbankan syariah di sana," jelas dia.

Gatot juga menambahkan, sesuai dengan pernyataan Menteri BUMN Dahlan Iskan, dukungan juga harus datang dari dalam negeri. Menurut dia, pangsa pasar bank syariah yang masih lima persen mengindikasikan pangsa pasar yang belum dikelola dengan baik.

"Apalagi potensi syariah kita sangat besar sekali jika dibandingkan dengan mayoritas penduduk Indonesia yang merupakan muslim. Jadi ini waktunya bagi Kementerian BUMN untuk mendorong dan tidak bisa berleha-leha," katanya.