Kekhawatiran Virus Corona Belum Reda, Rupiah Diprediksi Tembus Rp17.000 per USD
Merdeka.com - Pandemi virus corona masih terus memunculkan kekhawatiran pasar keuangan, salah satunya pada nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD). Rupiah diprediksi akan mencapai Rp17.000 per USD jika penyebaran Covid-19 belum juga dapat ditangani.
"Rupiah tanggal 24 atau 26 Maret kemungkinan tembus Rp17.000 per USD," ujar Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim melalui pesan singkat di Jakarta, Senin (23/3).
Ibrahim mengatakan, penyebaran virus tersebut seperti perang dunia ketiga yang melumpuhkan perekonomian global. Agar kondisi ini segara teratasi maka seluruh negara harus bahu membahu mencari obat penawar.
"Virus corona anggap ini perang dunia ketiga. Penyebaran virus corona benar-benar melumpuhkan perekonomian global. Caranya (agar stabil) negara-negara harus cepat menemukan vaksin penawar Virus Corona," jelasnya.
Kebijakan Bank Indonesia Tak Mampu Stabilkan Rupiah
Di dalam negeri sendiri, kebijakan bank sentral ternyata belum bisa mengendalikan laju penurunan nilai tukar. Sebab, pasar lebih melihat bagaimana Virus Corona bisa diatasi dengan baik.
"Bank Indonesia saat ini hanya bisa intervensi melalui pasar DNDF, sehingga tidak mungkin bisa menangkal serangan Virus Corona. Biar tidak anjlok, pasar jangan panik. Ini susahnya, karena yang panik pasar global," paparnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaKeduanya membahas tentang situasi dan kondisi dunia saat ini, termasuk kepada masalah ekonomi dan keamanan negara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaWalau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaJokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.
Baca SelengkapnyaDalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaPerusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.
Baca SelengkapnyaTerdapat berbagai macam virus yang dapat membawa penyakit serius.
Baca Selengkapnya