Kejar Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen, RI Tak Boleh Kehilangan 2 Momentum Ini
Merdeka.com - Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi bisa mencapai sebesar 4,5 persen sampai dengan 5,5 persen di tahun ini. Pertumbuhan tersebut sejalan dengan beberapa proyeksi pertumbuhan dari beberapa lembaga-lembaga keuangan internasional.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menilai, pertumbuhan ekonomi tersebut bisa terjadi jika Indonesia bisa memanfaatkan dua momentum. Momentum pertama yakni terjadinya peningkatan terhadap beberapa harga komoditas ekspor yang saat ini telah mengalami peningkatan secara signifikan.
"Ada dua hal yang akan menjadi game changer di luar dari vaksinasi yang sudah berjalan yang pertama ini kita happy karena ada rebound ekspor yang membuat harga-harga komoditas ekspor itu mengalami kenaikan yang cukup signifikan," kata Bima dalam Webinar Indonesia Bangkit 2021, secara Virtual, Rabu (7/4).
Jika dilihat terjadinya kenaikan ekspor ini dipicu oleh permintaan dari China dan Amerika Serikat (AS) terhadap bahan baku atau barang barang jadi dari Indonesia. Selain itu, kenaikan ekspor juga dipicu Pemerintah AS yanf telah memberikan stimulus USD1,9 triliun.
Menurutnya stimulus dari AS sangat berpengaruh terhadap peningkatan ekspor Indonesia. Di mana ekspor Indonesia secara langsung ke Amerika 10 persen porsinya. Kemudian ke China itu lebih dari 13 sampai 15 persen porisinya.
"Jadi kalau digabungkan raksasa besar ini kemarin tertidur 2021 ini bangun Amerika dan China ini akan menarik permintaan ekspor komoditas asal Indonesia," jelasnya.
Bima melanjutkan, selain momentum terhadap peningkatan ekspor, Indonesia juga perlu memanfaatan digitalisasi ekonomi untuk beberapa sektor. Misalnya saja industri makanan minuman saat ini mengalami peningkatan sebesar 24 persen setelah bergabung atau masuk e-commerce.
"Restoran yang tidak cepat bergabung dengan aplikasi pesan antar makanan minuman atau food delivery dia akan turun sekali pendapatannya. Tapi yang cepat melakukan digitalisasi mereka akan survive," jelasnya.
Menurut Bhima, dua momentum tersebut jangan sampai disia-siakan. Selain ekspornya naik kemudian dari sisi digitalnya juga harus didukung, khsusunya bantuan pemerintah pada UMKM untuk mempercepat transformasi digital.
"Karena masih banyak yang belum tahu juga caranya jualan di marketplace atau pakai digital banking nah ini jadi salah satu tantangan juga edukasi penting support jaringan internet bahkan kalau bisa subsidi kuota internet bagi pelaku ultra mikro. Sehingga jumlah pengguna UMKM yang tergabung di marketplace itu bisa naik ya dari kisaran 13 persen harapannya tahun ini tembus 20 sampai 25 persen," tutupnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023
Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaCak Imin: Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen Bisa Jadi Omong Kosong
Kalau target pertumbuhan ekonomi dipaksakan sampai 7 persen yang terjadi bukan pertumbuhan yang sehat.
Baca SelengkapnyaKeuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ekonomi Indonesia Tahun 2023 Malah Melemah di Tahun Politik, Ada Apa?
Persiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen di 2024
Proyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen itu didorong oleh penyelenggaraan pemilu secara serentak 2024.
Baca SelengkapnyaPenerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaStaf Ahli Wakil Presiden sebut Ketidakpastian Situasi Politik Akibat Pemilu 2024 Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Nurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.
Baca SelengkapnyaEkonomi Kaltim Tumbuh 6,22 Persen di 2023, Lebih Tinggi dari Rata-Rata Nasional
Pertumbuhan ekonomi tahun 2023 didorong oleh capaian kinerja yang positif di seluruh lapangan usaha di Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaTargetkan Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen, Ganjar Tak Hanya Andalkan BUMN
Ganjar yakin pertumbuhan ekonomi akan didominasi oleh sektor UMKM.
Baca Selengkapnya