Kehadiran LPI Bakal Dongkrak Permintaan Semen Domestik
Merdeka.com - Pemerintah Joko Widodo (Jokowi) telah membentuk Sovereign Wealth Funds (SWF) atau Lembaga Pengelola Investasi (LPI) di Tanah air. Kehadiran LPI diyakini akan menarik investasi untuk proyek-proyek infrastruktur. Ini kemudian akan memberi efek berkelanjutan seperti pembangunan konstruksi zona industri dan pabrik di daerah sekitar.
Kebijakan pemerintah membentuk LPI disambut baik pelaku industri, salah satunya PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP). Pembentukan LPI dinilai akan ikut mendongkrak pasar semen di Indonesia, khususnya di semester II-2021. Ini juga seiring dengan pemulihan ekonomi yang dilakukan pemerintah Jokowi.
Direktur dan Corporate Secretary Indocement, Antonius Marcos mengatakan, permintaan semen domestik nasional telah mengalami pertumbuhan positif sejak Februari 2021 dan cenderung menguat pada bulan Maret lalu.
"Kami optimis pertumbuhan positif akan terus berlanjut di tahun 2021 ini," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (9/5).
Pihaknya memprediksi kenaikan permintaan semen domestik nasional sebesar lebih dari 5 persen dari tahun 2020 terutama dari pertumbuhan semen curah pada semester ke-2 yang disebabkan dari beberapa hal seperti nilai budget infrastruktur tahun 2021 yang kembali berada pada kisaran sebelum masa pandemi Covid-19, proyek-proyek komersial dan perumahan baru yang akan mulai dari tender-tender yang sedang berlangsung saat ini.
"Kami juga menyambut baik instruksi Kementerian Pekerjaan Umum Republik dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia untuk penggunaan Semen Hijau (beton) dalam proyek-proyek Infrastruktur dan pemerintah lainnya," terangnya.
Ditambahkan, Indocement tentunya siap memproduksi dan memasok produk Semen Hijau tersebut baik dalam bentuk pasokan produk PCC, Duracem-Slag Cement dan juga jenis semen yang terbaru yaitu Semen Hidraulik yang sama tangguhnya dengan semen OPC yang sudah dikenal saat ini.
Pangsa Pasar
Terkait kinerja, pangsa pasar Indocement untuk periode kuartal I-2021 berada di tingkat 25,9 persen. Pertumbuhan pangsa pasar pada periode ini berada di luar Jawa dari 15,1 persen menjadi 16,1 persen didukung terutama telah beroperasinya secara optimal dua terminal perseroan di Pulau Sumatera dan satu floating terminal di Konawe, Sulawesi Tenggara yang secara efisien menopang pertumbuhan permintaan semen di daerah tersebut
Tercatat pada kuartal I-2021 total volume penjualan bertumbuh 5,5 persen menjadi Rp4,21 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp3,99 triliun didukung peningkatan volume domestik 3,7 persen atau senilai Rp4,11 triliun dan juga volume ekspor sebesar Rp95 miliar atau melonjak 344,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp21 miliar.
Adapun hingga kuartal I-2021 perseroan membukukan pendapatan bersih mencapai Rp3,43 triliun dengan laba periode berjalan senilai Rp351,3 miliar.
Indocement merupakan salah satu produsen semen terbesar di Indonesia. Saat ini perseroan dan entitas anaknya bergerak dalam beberapa bidang usaha yang meliputi pabrikasi dan penjualan semen (sebagai usaha inti) dan beton siap-pakai, serta tambang agregat dan trass.
Perseroan memiliki 13 pabrik dengan total kapasitas produksi tahunan sebesar 24,9 juta ton semen. Sepuluh pabrik berlokasi di Kompleks Pabrik Citeureup, Bogor, Jawa Barat serta dua pabrik di Kompleks Pabrik Cirebon, Cirebon, Jawa Barat dan satu pabrik di Kompleks Pabrik Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaDengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaIndustri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Di sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.
Baca SelengkapnyaPenjualan domestik SIG di 2023 tumbuh di atas pertumbuhan permintaan domestik, terutama di segmen curah.
Baca SelengkapnyaSektor properi didorong pelonggaran rasio LTV/FTV Kredit/Pembiayaan Properti menjadi maksimal 100 persen untuk semua jenis properti.
Baca SelengkapnyaMenag berpesan agar para pemilih pemula tidak memilih Golongan Putih (Golput) ataupun tidak datang dan tak bangun kesiangan.
Baca SelengkapnyaEstimasi investasi dari 2 negara tersebut diperkirakan mencapai Rp7 triliun.
Baca SelengkapnyaMeski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca Selengkapnya