Kebijakan Karantina Diharapkan Tak Memberatkan Wisman di Bali
Merdeka.com - Pemerintah akan mulai membuka Bandara Ngurah Rai, Bali untuk penerbangan internasional pada 14 Oktober 2021. Dibukanya kembali gerbang penerbangan tersebut diyakini akan meningkatkan kedatangan wisatawan mancanegara (wisman).
"Seperti di Bali ini kan setiap tahun sebelum pandemi covid-19 penyumbang paling tidak 60 juta wisman. Tentu dampaknya cukup besar terhadap ekonomi Bali khususnya untuk Perhotelan dan restoran," kata Maulana Kepada Liputan6.com, Kamis (7/10).
Kendati demikian, Maulana menyarankan perlu ada perubahan kebijakan terkait kewajiban wisman melakukan karantina selama 8 hari. Dia menilai kebijakan tersebut akan membebani wisman.
"Kalau kita bicara orang baru datang dari luar negeri, mereka ada wajib karantina 8 hari 7 malam, pasti akan menjadi kendala dan beban bagi para traveler ini bahwa traveling time mereka harus lebih dari 8 hari dan hanya berdiam di hotel saja untuk karantina," ujarnya.
Selain itu, masalah lainnya terkait cost of traveling wisman menjadi meningkat seiring dengan adanya persyaratan perjalanan yang harus dipenuhi, seperti harus memiliki hasil testing covid-19 yaitu PCR, meski harga PCR sudah diturunkan Pemerintah tapi tetap mahal.
"Usulan kebijakan kondisi ini belum sempurna, karena memang situasi pandemi covid-19 ini menjadi kendala bagi para traveler untuk melakukan perjalanan terkait cost of traveling," ujarnya.
Dengan demikian, biaya traveling wisman meningkat, selain itu mereka tidak bisa melakukan liburan di bawah 7 hari karena terkendala masalah waktu karantina. Oleh karena itu, Maulana menyarankan Pemerintah agar kebijakan tersebut dipertimbangkan kembali.
"Hal-hal tersebut ke depannya ada review sehingga benar-benar memudahkan para traveler bisa masuk ke Bali dengan tetap menjaga protokol kesehatan agar tidak penyebaran virus kembali. Nah itu akan menjadi challenge," tegasnya.
Di samping itu, tentu pelaku usaha Hotel dan restoran menyambut baik kebijakan Pemerintah pembukaan pintu akses bagi wisatawan internasional (Wisman) ke Bali pada 14 Oktober 2021 mendatang.
"Tentu kami menanggapi positif karena memang pembukaan Bali ini adalah harapan sudah sejak lama yang sudah kita harapkan, seperti Bali dan Bintan yang memang destinasinya sangat mengandalkan wisata mancanegara untuk memenuhi tumbuhnya okupansi hotel di wilayah tersebut," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ternyata, Ini Alasan di Balik Aturan Turis Asing Wajib Bayar Rp150.000 untuk Masuk Bali Berlaku Mulai Besok
Dengan pungutan wisman itu, Pemprov Bali memiliki ruang fiskal termasuk untuk membenahi daya tarik wisata, infrastruktur, jalan hingga promosi pariwisata.
Baca SelengkapnyaTernyata Butuh Waktu 15 Tahun Bikin 5 Destinasi Wisata Setara Bali
Dengan adanya 5 destinasi wisata tersebut, baik wisatawan domestik maupun mancanegara tidak lagi terfokus ke Bali sebagai tempat berlibur.
Baca SelengkapnyaPengusaha Khawatir Kebijakan Bali Pungut Rp150.000 ke Turis Asing Ditiru Provinsi Lain
Alasan Pemprov Bali memberlakukan pungutan bagi wisman senilai Rp150.000, lantaran Pemprovnya merasa tidak mendapatkan pemasukan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Capres Prabowo akan Kaji Pembangunan Bandara di Bali Utara
Prabowo mengajak tokoh-tokoh Bali berkumpul tanpa memandang partai, organisasi mana dan institusi untuk merumsukan pembangunan Bali ke depan.
Baca SelengkapnyaPSI Janjikan Pembangunan Bandara di Bali Utara Jika Masuk Senayan
Di Bali, Kaesang juga membagikan kaus Pecinta Belimbing Sayur saat Kampanye
Baca SelengkapnyaRektor Unud: Pungutan Wisman Harus Tingkatkan Kualitas Pariwisata Bali
Babak baru pariwisata Bali akan dimulai pada 14 Februari 2024 nanti dengan penerapan pungutan bagi wisatawan asing yang masuk Bali.
Baca SelengkapnyaTuris Asing Masuk Bali Bakal Dipungut Rp150.000 Mulai 14 Februari, Ternyata Dananya untuk Ini
Pungutan sebesar Rp150.000 bagi wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali akan digunakan utamanya untuk menangani permasalahan sampah.
Baca SelengkapnyaJokowi Rencanakan Berkantor di IKN: Saya Tunggu Bandara dan Tol Jadi
Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah berencana untuk berkantor di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.
Baca Selengkapnya10 Wisata Kintamani Bali, Sajikan Banyak Pemandangan Indah
Tempat wisata Kintamani tak kalah menarik dibandingkan tempat-tempat lain di Bali.
Baca Selengkapnya