Karena sering rapat, Rachmat Gobel yakin kebijakan energi Jokowi
Merdeka.com - Energi Baru Terbarukan (EBT) menjadi dasar masa depan ketahanan energi nasional. Sebab, Indonesia tidak bisa selamanya mengandalkan energi fosil yang lama-kelamaan bakal habis seiring makin besarnya kebutuhan akan energi di dalam negeri.
Payung hukum pemanfaatan dan pengelolaan energi baru terbarukan terangkum dalam Peraturan Pemerintah No.79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional (KEN). Ketua Umum Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) Rachmat Gobel yakin saat ini fokus pemerintah di sektor energi mengarah pada persoalan energi baru terbarukan.
Targetnya, bauran energi sebesar 23 persen di 2025. Menteri Perdagangan kabinet kerja Jokowi-JK ini memberikan janji kesanggupan pemerintah merealisasikan target itu. Indikator keyakinannya itu sederhana.
"Saya yakin pemerintah Jokowi dapat merealisasikannya karena hal ini sering dibahas pada rapat-rapat kabinet," kata Rachmat di Jakarta, Kamis (28/5).
Rachmat Gobel meyakini komitmen pemerintah bakal membuat sektor energi baru terbarukan semakin cerah. Karena itu dia mengajak sektor swasta berperan aktif mendorong penggunaan energi baru terbarukan untuk program pembangkit listrik 35.000 MW.
Dalam setiap rapat kabinet, kata Rachmat Gobel, Jokowi berpesan pada para menteri untuk bersama-sama mewujudkan ketahanan energi nasional dengan membuang jauh-jauh keegoisan masing-masing kementerian.
"Beliau juga mengatakan jangan ada egois sektoral antar kementerian. Kalau ada apa-apa yang bisa diputuskan, ini harus menjadi sesuatu yang harus kita manfaatkan dalam mengatasi apa saja yang bisa menjadi hambatan saat ini," katanya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak hanya memberikan pendapat, Jokowi juga bisa memberikan usulan nama untuk kabinet mendatang
Baca SelengkapnyaTerlihat dari bagaimana Jokowi menyusun kabinet di pemerintahannya.
Baca SelengkapnyaSebelumnya Ketum Golkar Airlangga Hartarto menyebut, Jokowi bakal punya peran di pemerintahan berikutnya
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menurut Jokowi kabar bohong tersebut bersinggungan dengan tahun politik 2024.
Baca SelengkapnyaPratikno mencontohkan, berkontribusi tidak harus selalu dari jalur eksekutif.
Baca SelengkapnyaKabarnya karena perbedaan kutub politik di Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaJokowi menyampaikannya dalam rapat membahas RUU DKJ bersama para menteri Kabinet Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi dikabarkan menitipkan nama menteri di kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaSejumlah menteri di Kabinet Jokowi yang berasal dari PDI Perjuangan dikabarkan bakal mundur
Baca Selengkapnya