Merdeka.com - Kapasitas ketenagalistrikan di Indonesia masih jauh lebih rendah dibandingkan negara-negara lain. Tidak heran jika belum 100 persen masyarakat Indonesia menikmati listrik. Sebagian wilayah di Indonesia dilanda pemadaman bergilir.

Saat ini kapasitas ketenagalistrikan di Indonesia masih kalah jauh dibanding China. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan, kapasitas listrik China mencapai 1,3 juta MW. Sementara kapasitas listrik di Indonesia baru mencapai 55.000 MW.

"Petunjuk presiden adalah kita akan membangun pembangunan listrik ke depan. Kita masih jauh sekali oleh karena itu pertumbuhan listrik ini akan terus tumbuh," ujar dia yang ditemui di Kantornya, Jakarta, Selasa (17/3).

Selain itu, kata dia, pemerintah juga sepakat meningkatkan lokal konten dalam komponen pembangkit listrik. Tujuannya, meningkatkan gairah perusahaan nasional yang bergerak di bidang komponen mesin pembangkit.

"Kesempatan besar ini untuk meningkatkan konten lokal, dan juga tingkatkan kapasitas perusahaan Indonesia dalam bidan engineering," kata dia.

Mantan menteri BUMN era Presiden SBY ini menuturkan, pemerintah menargetkan 7.000 MW selesai dibangun tahun ini. Dengan begitu, Sofyan yakin target pemerintah membangun pembangkit listrik 35.000 MW akan tercapai dalam lima tahun.

"Yang paling baru sekarang ini yang sedang dibangun dan akan selesai proses pembangunannya sudah 7.000 MW. Tapi yang sedang dalam tender, dalam negosiasi, masih banyak. Kelihatannya 35.000 itu akan tercapai," ucapnya.