Kadin kritik Pertamina karena terlalu patuh pada pemerintah
Merdeka.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bidang Kelautan dan Perikanan menggelar diskusi bertema 'Bedah Roadmap Sektor Kelautan dan Perikanan Kadin untuk Pemerintah'. Dalam diskusi saat ini, Kadin mengkritik kebijakan PT Pertamina (Persero) yang mengurangi jatah Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi bagi nelayan.
"Saya kritik Pertamina. Pertamina harusnya bisa lebih berkuasa dari pemerintah. Harus ada prioritas apa yang lain bisa disubsidi atau enggak, sementara industri teknisnya saya serahkan ke ESDM (Kementerian ESDM)," ujar Wakil Ketua Umum Kadin, Yugi Prayanto di Menara Kadin, Jakarta Selatan, Senin (22/9).
Yugi mengatakan, pengurangan jatah BBM bersubsidi bagi nelayan sangat berdampak bagi kelangsungan hidup masyarakat pesisir yang notabenenya bermata pencaharian di laut. Yugi menganggap, seharusnya Pertamina lebih mempunyai andil untuk memilih prioritas distribusi BBM bersubsidi daripada pemerintah.
Yugi menambahkan, ketersediaan BBM terhadap nelayan hukumnya wajib agar tidak mengganggu aktivitas melaut para nelayan tersebut. "Padahal sudah 60 persen biaya operasi nelayan itu dari solar. Gara-gara itu (pembatasan) jadi 20 persen. Jadi itu benar-benar harus memberikan policy yang tepat sasaran," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak Pertamina tetap harus menjaga keterpenuhan kebutuhan masyarakat akan BBM.
Baca SelengkapnyaPada cuti lebaran tahun ini Pertamina juga menyiagakan Call Center 135 yang bisa dimanfaatkan masyarakat yang membutuhkan BBM mendadak.
Baca SelengkapnyaPertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah tersebut, dan melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pertamina tentu memiliki perhitungan yang cermat, sebab review tiga bulanan harga BBM, memang berdasarkan rata-rata harga tertimbang.
Baca SelengkapnyaSejak 2023, Pertamina bersinergi dengan BRI untuk menyalurkan bantuan pinjaman modal usaha kepada UMK binaan.
Baca SelengkapnyaPemudik yang terjebak macet dipastikan bisa tetap mengisi BBM
Baca SelengkapnyaPenemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaWamen BUMN juga menjelaskan, produksi migas hulu Pertamina saat ini telah mencapai lebih dari 1 juta barrel per hari.
Baca SelengkapnyaPenghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.
Baca Selengkapnya