Kadin Apresiasi Ekspor Komoditas Pertanian Indonesia Terus Naik
Merdeka.com - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesian, Rosan P Roeslandi mengapresiasi capaian ekspor komoditas pertanian Indonesia hingga April 2019. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ekspor komoditas perdagangan pertanian pada April 2019 meningkat sebesar 6,11 persen (month on month) dan 7,38 persen (year on year).
Capaian tersebut menandakan bukti keseriusan Mentan Amran Sulaiman untuk mengoptimalkan potensi alam Indonesia.
"Harus diapresiasi perhatian Mentan Amran Sulaiman tehadap kemampuan sumber daya alam kita. Beliau serius mengelolanya untuk ekonomi bangsa," ujar Rosan, Rabu (3/4).
Selain itu, meroketnya angka ekspor komoditas pertanian di era Amran Sulaiman sebab kepedulian dan keinginannya bersedia bersinergi dengan kalangan pengusaha. "Amran Sulaiman ingin soal ekspor (pertanian) tidak dipersulit. Ingin cepat serta efisien," ucap Rosan.
Realisasinya, dengan telah banyaknya izin investasi yang dibuat semakin mudah dan diminimalisir proseduralnya. Rosan menuturkan, fakta peningkatan nilai ekspor saat ini berdasarkan data yang dirilis BPS juga merupakan bagian keberhasilan pemerintahan Jokowi guna membangun pertanian berkualitas.
Akhir Maret lalu, Kementerian Pertanian (Kementan) melepas ekspor 12 ton beras ke Papua Nugini. Ekspor beras tersebut merupakan hasil produksi pertanian dari Merauke, Papua.
Sedangkan di Samarinda, Kalimantan Timur, ekspor olahan kayu juga dilepas oleh Kementan dengan negara tujuan India, Cina dan Myanmar.
Sementara itu, dari Medan, Sumatera Utara, Kementan mampu meningkatkan ekspor minyak kelapa sawit ke Brazil, Yordania dan beberapa negara di Asia maupun Afrika.
Begitu juga di Pangandaran, Jawa Barat, Kementan berhasil mengekspor komoditas kelapa kelapa ke Australia sebanyak 15 ton.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Data BPS: Ekspor Indonesia Naik Tipis di Desember 2023, Nilainya USD 22,41 Miliar
Secara tahunan nilai ekspor pada Desember 2023 mengalami penurunan cukup dalam yakni sebesar 5,76 persen.
Baca SelengkapnyaJokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu
Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaMenteri Erick Klaim Bansos Pangan Sukses Jaga Inflasi Indonesia di Level 2,6 Persen
Salah satunya karena berhasil menahan tingkat inflasi di kisaran 2,6 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
BPS Ungkap Penyebab Mahalnya Harga Beras, Meski Jokowi Rajin Bagikan Bansos
Padahal Pemerintah gencar membagikan bantuan sosial (bansos) pangan berupa beras.
Baca SelengkapnyaCukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi
Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaJokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah Klaim Reformasi Birokrasi 2023 Berhasil, Buktikan dengan Turunnya Angka Kemiskinan
Melalui rencana aksi reformasi birokrasi di sektor ini, pemerintah mengklaim berhasil menekan angka inflasi sebesar 2,61 persen di 2023.
Baca SelengkapnyaBlusukan di Pasar Sungai Ringin Sekadau, Jokowi Temukan Kenaikan Harga Bahan Pokok
Jokowi menemukan harga beras di Pasar Sungai Ringin berada pada tingkat yang wajar.
Baca SelengkapnyaSambut Tahun 2024, Bupati Tamba Optimis Jembrana Emas 2026 Bakal Terwujud
Indikatornya antara lain adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang mencapai Rp 700 Miliar.
Baca Selengkapnya