Daya beli buruh Indonesia melemah di Juni 2016
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, rata-rata upah nominal harian buruh pertanian pada Juni 2016 naik sebesar 0,21 persen dibanding Mei 2016, yakni dari Rp 47.796 menjadi Rp 47.898 per hari. Meski begitu, upah riil buruh tani justru mengalami penurunan sebesar 0,38 persen.
Kepala BPS Suryamin mengatakan perubahan upah riil menggambarkan perubahan daya beli dari pendapatan yang diterima buruh. Semakin tinggi upah riil maka semakin tinggi daya beli upah buruh, sebaliknya semakin rendah upah riil maka semakin rendah pula daya beli upah buruh.
"Upah riil menurun karena inflasi kita melebihi kenaikan upah nominal itu. Jadi ini lebih ke daya belinya. Makanya ini pentingnya mengendalikan inflasi," kata Suryamin di Kantornya, Jakarta, Jumat (15/7).
Selain itu, rata-rata upah nominal buruh bangunan juga mengalami kenaikan sebesar 0,43 persen dibanding Mei 2016, dari Rp 81.677 menjadi Rp 82.028 per hari. Untuk upah riilnya mengalami penurunan sebesar 0,22 persen, yakni dari Rp 66.146 menjadi Rp 65.997.
Sementara itu, rata-rata upah nominal buruh potong rambut wanita per kepala mengalami kenaikan sebesar 0,44 persen dibanding Mei 2016, dari Rp 24.379 menjadi Rp 24.486. Untuk upah riilnya mengalami penurunan sebesar 0,21 persen, yakni dari Rp 19.743 menjadi Rp 19.701.
Untuk rata-rata upah nominal buruh pembantu rumah tangga per bulan mengalami kenaikan sebesar 0,03 persen dibanding Mei 2016, dari Rp 361.137 menjadi Rp 361.245. Untuk upah riilnya mengalami penurunan sebesar 0,62 persen, yakni dari Rp 292.466 menjadi Rp 290.647.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Inflasi YoY 3,00 persen berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).
Baca SelengkapnyaMeski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga dinilai upaya Bank Indonesia untuk mengendalikan inflasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mengutip data Bloomberg, nilai tukar Rupiah diperdagangkan di level Rp16.255 per USD pada Senin (29/4).
Baca SelengkapnyaWalau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca Selengkapnyakebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaIni merupakan pertumbuhan triwulan tertinggi sepanjang periode 2019-2024.
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga acuan demi menguatkan stabilitas rupiah.
Baca SelengkapnyaImpor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.
Baca Selengkapnya