Jokowi: Negara-negara Lain Sudah Masuk Resesi, Kita Harus Gerak Cepat
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo mengatakan dampak ekonomi global yang melambat membuat negara-negara lain mengalami resesi. Untuk itu, dia meminta jajaran menterinya untuk segera gerak cepat memangkas regulasi yang menghambat investasi masuk ke Indonesia.
"Informasi saya terima ekonomi global yang melambat banyak negara-negara sudah masuk pada resesi. Kita berpacu dengan waktu dan harus bergerak dengan cepat, dengan pemangkasan, dengan penyederhanaan dari regulasi-regulasi yang menghambat," kata Jokowi.
Hal ini disampaikan Jokowi saat memimpin rapat terbatas mengenai penanaman modal di Kantor Presiden Jakarta, Rabu (25/9).
Rapat kali ini merupakan lanjutan dari rapat sebelumnya yang juga membahas soal deregulasi investasi. Jokowi mengingatkan menteri terkait untuk berpacu memberikan jaminan dan kepastian hukum bagi penanaman modal di Indonesia.
"Hari ini, supaya progress-nya lebih tajam, jangan sampai mengulang apa yang sudah kita bicarakan pada rapat yang lalu," jelas dia.
Sebelumnya, Jokowi mengaku akan rutin menggelar rapat membahas soal investasi agar Indonesia dilirik oleh para investor asing. Dia meminta kementerian terkait untuk menindaklanjuti perusahaan yang sebelumnya ingin berinvestasi di Indonesia.
Jokowi mengaku masih sering mendapat keluhan dari para investor yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia terkait regulasi yang rumit dan berbelit-belit. Hal ini dikhawatirkan akan membuat para investor enggan berinvestasi di Indonesia.
Terlebih, negara-negara tetangga lain sudah melakukan perbaikan untuk menarik para investor. Untuk itu, dia kembali mengingatkan agar kementerian mulai menyederhanakan proses perizinan investasi.
Mantan Walikota Solo itu meyakini ada persoalan serius sehingga para investor enggan menanamkan modalnya di Indonesia. Jokowi menyebut perusahaan asing tersebut memilih Vietnam lantaran waktu yang dibutuhkan untuk merampungkan perizinan hanya dua bulan.
"Kita bisa bertahun-tahun, penyebabnya hanya itu, tidak ada yang lain. Oleh sebab itu, saya suruh kumpulkan regulasi-regulasi ya itu (untuk sederhanakan)," ucap Jokowi.
Reporter: Lizsa Egeham
Sumber: Liputan6.com
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi: Di Tengah Krisis Dunia Bertubi-tubi, Perekonomian Kita Cukup Kokoh
Dalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaJokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Bersyukur Pemilu Berjalan Lancar di saat Geopolitik Global Kurang Kondusif
Dia melihat masyarakat riang gembira berbondong-bondong ke TPS.
Baca SelengkapnyaJokowi Kaget Lulusan S2 dan S3 Indonesia Kalah dari Vietnam dan Malaysia
Jokowi bakal menggelontorkan anggaran agar populasi produktif S2 dan S3 di Indonesia bisa meningkat drastis.
Baca SelengkapnyaBertemu Presiden JAPINDA, Jokowi Apresiasi Bantuan Promosi Kerja Sama Ekonomi
Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di sektor ekonomi.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Bertemu Pengusaha dan Investor di Vietnam, Ini Dampak bagi Indonesia
Jokowi menyoroti pentingnya kolaborasi sektor bisnis untuk mewujudkan visi bersama kedua negara.
Baca SelengkapnyaDi Depan Petinggi TNI, Jokowi Curhat Sulitnya Cari Pasokan Beras ke Luar Negeri
Jokowi mengatakan kondisi ini disebabkan ketidakpastiaan ekonomo dan konflik geopolitik yang tak kunjung usai.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Isi Pembicaraan dengan Presiden Filipina, Termasuk Soal Pertahanan
Jokowi menyebut tiga bidang kerja sama yang akan diperkuat oleh kedua negara.
Baca Selengkapnya