Jokowi di Kamboja: ASEAN Harus Siap Hadapi Krisis Pangan dan Resesi Ekonomi
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo yang didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa ASEAN Plus Three (APT) harus menyiapkan penanganan untuk krisis pangan, resesi ekonomi, serta stabilitas keamanan kawasan.
"Pertama, krisis pangan harus dihindari, mekanisme ketahanan pangan kawasan harus diperkuat, dan cadangan beras darurat APT harus ditingkatkan,” kata Presiden Jokowi dalam KTT APT di Phnom Penh, Kamboja dikutip dari Antara, Sabtu (12/11).
Menurut Jokowi, sebelumnya APT berhasil menyelamatkan kawasan dari krisis keuangan global tahun 2008, yang mana solidaritas dan kerja sama membuat ekonomi kawasan mampu bertahan.
"Sekarang kita kembali diuji dengan krisis global yang lebih dahsyat. Saya sangat percaya dengan spirit yang sama kita mampu menghadapi krisis saat ini,” kata Presiden Jokowi.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi menyampaikan langkah-langkah untuk memperkuat mekanisme ketahanan pangan, yakni, diperlukan teknologi produksi beras berkelanjutan, dan keharusan integrasi kapasitas produksi dengan sistem logistik anggota APT, untuk mengamankan rantai pasok dan stabilisasi harga beras.
Antisipasi Resesi Ekonomi
Sementara, terkait langkah antisipasi resesi ekonomi di kawasan, Presiden Jokowi menyampaikan anggota APT harus bersinergi menjalankan berbagai perangkat finansial, khususnya melalui Chiang Mai Initiative Multilateralisation.
Kemudian, Jokowi menekankan pentingnya penguatan infrastruktur keuangan nasional melalui koordinasi yang erat antar lembaga keuangan dan bank sentral, peningkatan mobilisasi sumber daya domestik, dan kecermatan menjaga inflasi.
"Ketika ancaman krisis finansial, sinergi ini memungkinkan kita untuk peroleh early warning dan dukungan likuiditas,” ujar Presiden Jokowi.
Stabilitas Keamanan
Presiden Jokowi juga menyampaikan bahwa mutlak untuk menciptakan stabilitas, keamanan dan perdamaian di kawasan, menekankan selalu menghormati hukum internasional, serta mengelola kompetisi dengan baik sehingga tidak berubah menjadi konflik.
"Apabila kita mampu melakukan semua itu, saya yakin kawasan kita akan terus menjadi epicentrum of growth,” kata Presiden Jokowi.
Sebagai informasi, ASEAN Plus Three (APT) adalah kerja sama pemimpin ASEAN ditambah pemimpin RRT, Jepang, dan Republik Korea yang telah dimulai sejak terjadinya krisis keuangan pada tahun 1997.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi: Di Tengah Krisis Dunia Bertubi-tubi, Perekonomian Kita Cukup Kokoh
Dalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaDunia Hadapi Perang dan Krisis Ekonomi, Jokowi: Kita Harus Eling Lan Waspodo
Jokowi menekankan pentingnya persatuan dan kerukunan antar masyarakat agar Indonesia menjadi negara maju.
Baca SelengkapnyaJokowi: Kemitraan ASEAN–Jepang Harus Jadi Solusi Jaga Stabilitas dan Perdamaian
Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam agenda 2 Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perayaan 50 Tahun Hubungan Persahabatan dan kerja sama ASEAN-Jepang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Ajak ASEAN dan Australia Perkuat Kemitraan di Usia Emas 50 Tahun
Jokowi mendorong penguatan kerja sama ekonomi dengan memperkuat integrasi ekonomi.
Baca SelengkapnyaJokowi Kaget Lulusan S2 dan S3 Indonesia Kalah dari Vietnam dan Malaysia
Jokowi bakal menggelontorkan anggaran agar populasi produktif S2 dan S3 di Indonesia bisa meningkat drastis.
Baca SelengkapnyaAnies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19
Jokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.
Baca SelengkapnyaJokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaDi Depan Petinggi TNI, Jokowi Curhat Sulitnya Cari Pasokan Beras ke Luar Negeri
Jokowi mengatakan kondisi ini disebabkan ketidakpastiaan ekonomo dan konflik geopolitik yang tak kunjung usai.
Baca SelengkapnyaJokowi Serahkan Bantuan Pangan di Maros
Bantuan tersebut sebagai upaya menghadapi kenaikan harga beras.
Baca Selengkapnya