Jiwasraya Bakal Jual Saham Undervalued Hingga Rp6 Triliun
Merdeka.com - Staf Khusus Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga membeberkan opsi langkah memulihkan kondisi keuangan perusahaan asuransi, Jiwasraya, yang saat ini sedang bermasalah. Salah satunya melepas saham undervalued yang dimiliki perusahaan.
Dia menjelaskan, opsi pemulihan alternatif setelah pembentukan holding BUMN asuransi yang akan rampung kuartal I-II tahun 2020.
"Kita akan melakukan penjualan aset finansial, saham undervalued, itu diharapkan bisa Rp5 triliun ke atas," ujar Arya di Kementerian BUMN, ditulis Jumat (27/12).
Arya menyatakan, nilainya mungkin saja bisa lebih dari itu. Harapannya saham undervalued Jiwasraya akan bernilai Rp5,6 triliun bahkan Rp6 triliun. Nantinya, yang akan menjadi fokus restrukturisasi ialah pembayaran klaim nasabah.
"Nasabah kan (nanti) dibayar, belum sama bunganya dulu, yang penting penyelamatan dulu. Saya tidak mau ngomong total utang pokoknya," ujar Arya.
Ditangani Kejagung
Penuntasan kasus PT Asuransi Jiwasraya (Persero) mengalami gagal bayar polis kepada nasabah terkait produk investasi Saving Plan, dikatakan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati telah diserahkan ke ranah hukum.
"Kalau ditemui adanya pelanggaran apakah itu dari sisi tata kelola perusahaan, entah itu dari sisi keputusan atau kepengurusan, atau sifatnya perdata atau pidana kami serahkan semuanya kepada Pak Jaksa Agung dan timnya yang sekarang sedang melakukan penelitian," ucap Sri Mulyani di Gedung BPPT, Jakarta, Sabtu (21/12)
Sri Mulyani terus berkoordinasi dengan Menteri BUMN Erick Tohir untuk mendalami kasus ini dan mencari solusi terbaik menyelamatkan Jiwasraya.
"Persoalannya memang sangat besar dan sangat serius. Jadi kita juga akan melihat dari semua segi, kalau dari sisi keuangannya sendiri, neracanya kewajiban-kewajiban sudah jatuh tempo, dan bagaimana kita akan mengatasinya itu sedang dan terus diformulasikan oleh kementerian BUMN untuk dikoordinasikan dengan kami," ucapnya.
Sri Mulyani berharap agar kasus asuransi Jiwasraya yang diperkirakan merugikan negara hingga Rp13,7 triliun itu bisa segera diselesaikan. "Tentu kami berharap kita akan terus segera bisa menuntaskan langkah-langkah ini, untuk menjaga kepercayaan publik terhadap institusi yang kebetulan dimiliki oleh pemerintah," sambungnya.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejagung Sita 687 Juta Lembar saham Milik Heru Hidayat Terkait kasus Jiwasraya dan Asabri
Kejagung menyita paket saham sebanyak 687 juta lembar milik Heru Hidayat
Baca SelengkapnyaAset Industri Asuransi-Dana Pensiun Tumbuh 2,08 Persen pada Februari 2024
Tren kenaikan nilai aset pada industri asuransi tidak hanya swasta, BPJS Kesehatan dan Tenaga Kerja juga mengalami kenaikan aset.
Baca SelengkapnyaJemaah Meninggal saat Berhaji Bisa Klaim Asuransi Hingga Rp135 Juta
Bentuk asuransi yang diberikan bukan hanya perlindungan jiwa saja, tetapi perlindungan kecelakaan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Upaya Pemerintah Membantu Publik Memahami Pentingnya Perlindungan Asuransi
Angka di tahun 2023 tergolong rendah dibandingkan dengan negara lainnya, seperti Singapura dan Malaysia.
Baca SelengkapnyaMasa Depan Tak Ada yang Tahu, Sudahkah Menyiapkan Perlindungan Finansial yang Tepat Buat Diri Sendiri dan Keluarga?
Penting bagi setiap individu dan keluarga untuk memastikan mereka dilindungi secara memadai dengan asuransi jiwa seumur hidup.
Baca SelengkapnyaData Terbaru: 7 Perusahaan Asuransi Masuk Pengawasan Khusus OJK
Ogi menuturkan, pengawasan khusus dilakukan dengan tujuan agar perusahaan dapat memperbaiki kondisi keuangannya untuk kepentingan pemegang polis.
Baca SelengkapnyaOJK Buka-bukaan Soal Ancaman yang Pengaruhi Kinerja Sektor Keuangan 2024
Salah satunya kondisi suku bunga yang masih di level tinggi, walaupun di proyeksikan tidak akan naik lagi.
Baca SelengkapnyaSalurkan Pembiayaan Rp5,8 Trliun, WOM Finance Raup Untung Rp236 Miliar Sepanjang 2023
Penyaluran pembiayaan juga mengalami kenaikan sebesar 27,75 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaSambut Tahun 2024, Bupati Tamba Optimis Jembrana Emas 2026 Bakal Terwujud
Indikatornya antara lain adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang mencapai Rp 700 Miliar.
Baca Selengkapnya