Jepang-China berebut kereta cepat, Indonesia bagai gadis cantik
Merdeka.com - Pihak Jepang tidak mau kalah dalam perebutan proyek kereta cepat dengan China. Setelah beberapa waktu lalu melobi Wakil Presiden Jusuf Kalla, kini delegasi Jepang yang dipimpin Hiroto Izumi yang merupakan penasehat khusus Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, bertandang ke Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Rizal Ramli.
Hiroto datang bersama perwakilan Japan International Coorporation Agency (JICA) dan Japan Bank for International Coorporation (JBIC) serta perwakilan Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia. Menko Rizal mengakui pertemuan tersebut membahas proyek Kereta Cepat (High Speed Railways) Jakarta-Bandung sepanjang 200 km.
"Memang kita membahas tentang prospek kereta api cepat Jakarta-Bandung 200 km bisa dicapai dalam 36 menit," ujar Rizal di kantornya, Jakarta, Rabu (26/8).
Rizal mengakui kedatangan Jepang dilatarbelakangi persaingan ketat dengan China. Sebab, negeri tirai bambu tersebut juga sudah menyatakan ketertarikannya menggarap proyek ini.
"Pihak Jepang karena kompetisinya ketat sekali, China ingin mendapatkan proyek ini, Jepang juga mau dapatkan proyek ini. Kalau Indonesia sih senang ada kompetisi, bagaikan gadis cantik diperebutkan dua pemuda," ungkapnya.
Mantan menko perekonomian era Gus Dur ini menekankan, pemerintah menginginkan kompetisi yang fair serta transparan. Sehingga, pihak yang tertarik dengan proyek tersebut harus dengan secara terbuka memberikan manfaat untuk dalam negeri. Dia juga memaparkan beberapa persyaratan jika ingin menggarap proyek kereta cepat.
"Yang pertama dari segi teknologi dan keamanan, berbahaya kalau kereta api cepat enggak aman. Pertimbangan keamanan dan kenyamanan penting," tuturnya.
Hal kedua yang ditekankan Rizal kepada Jepang yakni soal pembiayaan.
"Murah enggak bunganya, ada persyaratan macam-macam jaminan atau enggak. Tenor dan term di dalam pinjaman," ucapnya.
Tak hanya itu, Rizal juga menekankan, siapapun yang nanti menggarap proyek ini, wajib memaksimalkan kandungan lokal. Supaya ada nilai tambah industri bagi industri dalam negeri.
Karena itu pemerintah tengah melihat komitmen Jepang maupun China terkait pemakaian kandungan lokal dalam proyek tersebut.
"Yang terakhir bagaimana kerja sama operasinya. Misalnya mula-mula sekian tahun operasinya dikelola Jepang/China. Tapi kita ingin secepat mungkin operasinya dikendalikan oleh orang Indonesia supaya ada transfer teknologi," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya Dicoret dari Proyek Prioritas, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat?
Kemenko Perekonomian melaporkan ada 12 proyek yang dikeluarkan dari PSN, salah satunya kereta semi cepat Jakarta-Surabaya.
Baca SelengkapnyaFOTO: Biaya Bengkak Kereta Cepat Jakarta-Bandung Akhirnya Tertutupi, Ini Sumber Dananya
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo memastikan cost overrun atau pembengkakan biaya pada proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung sudah tertutupi.
Baca SelengkapnyaMuncul Isu Penyetopan Utang Kereta Cepat Jika Indonesia Tak Beli KRL dari China, KAI Beri Penjelasan Begini
Proses pengadaan impor tiga rangkaian KRL baru asal China tersebut dilakukan sesuai aturan yang berlaku tanpa ada tekanan dari pihak manapun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menlu China dan Mantan PM Inggris Temui Jokowi di Istana, Ini yang Dibahas
Retno mengatakan China adalah salah satu mitra dagang penting Indonesia.
Baca SelengkapnyaProyek Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya Dihapus dari PSN, KCIC Beri Tanggapan Begini
Perlu dicatat, yang dihapus oleh pemerintah adalah proyek Kereta Semi Cepat dengan kecepatan maksimal hingga 160 km per jam.
Baca SelengkapnyaMengurungkan Niat Berangkat Ke Jepang Untuk Bekerja, Pemuda Ini Memilih Berternak Entok 'Alhamdulillah Sudah Punya Mobil dan Menikah'
Berbekal kesungguhan dan keyakinan, nyatanya ternak yang dijalaninya membuahkan hasil tak terduga. Ia sukses menjadi seorang peternak entok muda.
Baca SelengkapnyaAkhirnya Utang dari China Cair Rp7 Triliun, Untuk Bayar Pembengkakan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Pinjaman senilai Rp7 triliun dari CDB telah dicairkan ke PT KAI.
Baca SelengkapnyaTernyata Ini Alasan Indonesia Impor KRL dari China, Tak Mau Lagi KRL Bekas
Luhut tak banyak berbicara soal isu bahwa impor 3 KRL China ini merupakan jebakan utang dari pengadaan Kereta Cepat Whoosh.
Baca SelengkapnyaTertibnya Lalu Lintas di Jepang, Para Pemotornya Ternyata Ikut Antre di Antara Mobil saat Macet
Kemacetan di Negara Sakura justru mengundang rasa takjub.
Baca Selengkapnya