Jepang-China berburu kereta peluru Malaysia-Singapura
Merdeka.com - China dan Jepang kembali menghidupkan persaingan merebut proyek kereta peluru Malaysia dan Singapura. Ini menyusul isyarat bahwa proyek transportasi berbasis rel sepanjang 350 kilometer itu bakal berlanjut setelah tahun lalu sempat dibekukan Malaysia lantaran persoalan anggaran.
Strait Times, kemarin, memberitakan bahwa Malaysia telah membentuk tim konsultan untuk mengkaji rute yang secara ekonomi layak untuk proyek dengan nilai investasi sekitar USD 10 miliar-USD 15 miliar tersebut. Adapun tim konsultan terdiri dari McKinsey & Co, Systra of France, and Malaysia's Minco Consulting.
Meskipun perkembangannya baru sebatas itu, Jepang dan China tetap tancap gas beradu kekuatan guna memenangkan proyek tersebut.
Bulan lalu, pejabat Kedutaan Besar Jepang di Kuala Lumpur bersama sejumlah eksekutif East Japan Railway Company (JR East) menemui petinggi Kementerian Transportasi Malaysia.
China lebih dahsyat lagi, Perdana Menteri Li Keqiang langsung menulis surat ditujukan kepada Perdana Menteri Malaysia Najib Razak. Isinya, komitmen Beijing untuk investasi, terutama properti dan infrastruktur, di Malaysia. Termasuk di dalamnya, mengamankan proyek kereta peluru.
Wajar jika Li bertindak seperti itu. Sebab, Perusahaan China telah berhasil terlibat dalam sejumlah pembangunan infrastruktur penting Malaysia di bawah kepemimpinan Najib. Diantaranya, proyek jembatan Penang kedua senilai USD 1,1 miliar.
Sedangkan Jepang pernah memainkan peran penting dalam pembangunan ekonomi Malaysia sepanjang 22 tahun kepemimpinan Mahathir Mohammad.
"Proyek itu telah mengubah permainan. Kunjungan dan keterlibatan Jepang dan China menjadi lebih sering dan segala diskusi yang terjadi pasti berpusat pada proyek kereta cepat," kata eksekutif industri transportasi terlibat dalam perencanaaan proyek kereta cepat.
Kereta peluru bisa memangkas waktu tempuh Kuala Lumpur-Singapura hingga menjadi 90 menit. Lebih cepat ketimbang kereta biasa yang membutuhkan waktu enam jam.
Di sisi Malaysia, jalur kereta peluru bakal dibuat di darat. Sedangkan, di Singapura, bakal dibangun dalam bentuk terowongan bawah tanah.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Negara Afrika dan Amerika Latin dipilih menjadi alternatif karena rute pengiriman tidak melintasi Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaJepang menyusul AS, Uni Soviet, India dan China yang sebelumnya telah berhasil mendarat di Bulan.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan melakukan studi terlebih dulu untuk potensi area lahan yang disinyalir memiliki luas antara 350-500 ribu ha.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mesir dan China teken nota kesepahaman untuk mendukung proyek jelajah Bulan.
Baca Selengkapnya"Jadi nanti begitu dilantik, langsung kita kerja, kerja, kerja dan mengeksekusi," ujar Gibran
Baca SelengkapnyaBegini penampakan daerah terkotor di Jepang sampai ditemukan banyak sampah sepanjang jalan.
Baca SelengkapnyaMerauke memiliki potensi pertanian yang besar untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri khususnya di Indonesia bagian timur.
Baca SelengkapnyaSelain pemerataan, PGN juga menjaga keamanan jaringan gas untuk menghindari insiden yang tidak diinginkan.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, semua tahapan pascapilpes 2024 sudah selesai. Termasuk putusan MK yang harus dihormati.
Baca Selengkapnya