Jelang Ramadan, BPPOM ingatkan masyarakat tak terbuai diskon
Merdeka.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPPOM) mengingatkan masyarakat untuk tak terbuai diskon jelang Puasa dan Lebaran. Sebab, tak menutup kemungkinan, terdapat oknum pedagang memanfaatkan musim konsumsi tinggi tersebut untuk menjual produk bermasalah dengan harga murah.
"Dengan tren konsumsi masyarakat yang meningkat, akan menjadi incaran oknum pedagang nakal yang seolah-olah memberikan harga murah namun kualitasnya tidak terjamin. Jangan sampai hanya terbuai diskon, tetap cerdas dan waspada dalam membeli makanan," kata Kepala BPPOM Yogyakarta I Gusti Ayu Adhi Arya Patni, seperti dikutip Antara, Jumat (6/5).
Dia menjelaskan, momentum hari besar atau libur panjang kerap dimanfaatkan oknum pedagang meraup keuntungan besar dengan cara tak benar. Seperti, mendiskon atau memotong harga produk rusak, kedaluwarsa, atau mengandung bahan berbahaya.
"Masyarakat harus menerapkan pengecekan KIK. Cek Kemasan pangan, apakah kondisinya baik atau rusak, cek izin edar, serta cek Kedaluwarsa."
Di Yogyakarta, BPPOM dan pemerintah daerah akan mengintensifkan pengawasan makanan pada empat minggu sebelum dan sesudah Lebaran di pasar tradisional dan pusat jajanan.
Sementara itu Ketua Lembaga Konsumen Yogyakarta Saktyarini Hastuti mendorong masyarakat menerapkan pola konsumsi berdasarkan kebutuhan, bukan keinginan. Lewat pengendalian konsumsi seperti itu, masyarakat dinilai bisa terhindar dari trik pemasaran.
"Hanya dengan cara seperti itu belanja bisa dikendalikan dan terhindar dari promo-promo menipu," kata dia.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para menteri diminta untuk menjaga harga pangan jelang Idul Fitri.
Baca SelengkapnyaPerusahaan tidak hanya sekadar berorientasi pada profit, tetapi juga dampak positif bagi masyarakat luas, terkhusus di bulan Ramadan
Baca SelengkapnyaUntuk tahun 2024 ini, kenaikan permintaan berbagai komoditas terbilang wajar karena sudah terdeteksi satu bulan sebelum Ramadan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kepala Bapanas menyebut harga beras saat Ramadan akan turun.
Baca SelengkapnyaIni dilakukan karena Pemerintah tidak ingin harga pangan membebani masyarakat saat bulan puasa.
Baca SelengkapnyaPemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaKenaikan HET beras ini berlaku mulai 10- 23 Maret 2024 di 8 wilayah Indonesia.
Baca SelengkapnyaSepekan jelang bulan suci Ramadan 2024, sejumlah harga pangan mengalami kenaikan.
Baca SelengkapnyaSejak 10 Maret 2024, Pemerintah menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras premium sebesar Rp1.000 per kilogram (kg).
Baca Selengkapnya