Jelang kenaikan harga, kebutuhan BBM melonjak tajam
Merdeka.com - Dalam waktu dekat, pemerintah akan segera mengumumkan rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Pejabat pemerintah bahkan memberi bocoran bahwa pengumuman kenaikan harga BBM akan dilakukan malam ini, Jumat (21/6).
Rencana kenaikan harga BBM sudah cukup lama bergulir, namun hingga kini belum terealisasi. Kondisi ini diakui membuat kebutuhan dan permintaan BBM bersubsidi jenis premium dan solar, melonjak tajam dalam beberapa pekan terakhir.
Kebutuhan normal untuk BBM bersubsidi dalam satu hari sekitar 80.000 liter. Dalam beberapa hari terakhir naik sekitar 25 persen dari kebutuhan normal.
"Kebutuhan penyaluran premium naik sekitar tgl 8 Juni. Dua minggu terakhir naik di atas kebutuhan normal. Bahkan, 3 hari terakhir kebutuhan mencapai 99.000 liter. Puncaknya Selasa (18/6) mencapai 100.000 liter. Solar juga di atas kebutuhan normal," ujar Direktur Niaga dan Pemasaran Pertamina Hanung Budya saat sidak kesiapan jelang kenaikan harga BBM di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta, Jumat (21/6).
Pertamina meminta masyarakat tidak panik menghadapi kenaikan harga BBM. Termasuk tidak berspekulasi mengenai kekurangan pasokan BBM. Alasannya, Pertamina sudah siap sejak bulan lalu dengan menambah pasokan BBM ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ada di seluruh Indonesia. Dia mengklaim, penyaluran BBM pun berjalan lancar dan normal tanpa gangguan.
"Jantung distribusi BBM Jabodetabek lancar, operasional juga normal. Jadi kita tidak perlu spekulasi kekurangan stok," katanya.
Dia memprediksi akan terjadi kenaikan kebutuhan BBM beberapa saat jelang pengumuman kenaikan harga BBM. Pihaknya telah menambah pasokan BBM baik premium maupun solar sebesar 12 persen dari kebutuhan normal.
Untuk mengantisipasi kekurangan pasokan, Pertamina juga telah mengimpor BBM dalam jumlah yang cukup signifikan. Diharapkan, tambahan suplai BBM impor bisa menjaga pasokan aman hingga lebaran.
"Pertamina sudah siapkan stok cukup. Bahkan sudah antisipasi dengan impor 1,2 juta barel solar, 1 juta barel premium, avtur antisipasi hari libur 120 ribu barel," tambahnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertamina mempertimbangkan evaluasi harga serta kebutuhan masyarakat pada Ramadan dan Idulfitri.
Baca SelengkapnyaUsai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaPihak Pertamina tetap harus menjaga keterpenuhan kebutuhan masyarakat akan BBM.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pertamina memprediksi konsumsi BBM mengalami kenaikan sebesar 6 persen secara agregat.
Baca SelengkapnyaPertamina memutuskan untuk menahan harga jenis BBM non subsidi meski SPBU lain mulai mengerek harga sejak awal tahun ini.
Baca SelengkapnyaPertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah tersebut, dan melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading
Baca SelengkapnyaHarga BBM di SPBU Pertamina tidak mengalami kenaikan per 1 Maret 2024 ini.
Baca SelengkapnyaPertamina tidak menaikkan harga BBM meski harga minyak dunia merangkak naik dan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat melemah.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga juga berinovasi untuk memastikan BBM dan LPG subsidi bisa tepat sasaran.
Baca Selengkapnya