Jatuh Bangun Bos D'Kriuk Kembangkan Bisnis Ayam Goreng Tepung hingga Punya 1.500 Cabang
Sebelum sukses mengembangkan D'Kriuk, hampir 17 kali, Iksan Juhansyah dan keluarga berpindah-pindah tempat tinggal.
Sebelum sukses mengembangkan D'Kriuk, hampir 17 kali, Iksan Juhansyah dan keluarga berpindah-pindah tempat tinggal.
Jatuh Bangun Bos D'Kriuk Kembangkan Bisnis Ayam Goreng Tepung hingga Punya 1.500 Cabang
Bisnis ayam goreng tepung kian menjamur di mana-mana.
Hampir di setiap sudut pemukiman warga, pasti ada saja pedagang ayam tepung dengan berbagai merek dagang. Salah satunya, D'Kriuk yang banyak dijumpai di Pulau Jawa, khususnya Jabodetabek.
-
Siapa yang bisa sukses di bisnis kuliner? Kamu bisa melihat kesuksesan bisnis makanan dan hantaran dari Mamadis Kitchen misalnya. Dia berhasil mengembangkan brand-nya dan mencuri perhatian pencinta kuliner, berkat kemauannya mempromosikan produknya lewat media sosial.
-
Siapa yang sukses ternak ayam kampung? Ia sukses beternak ayam kampung hingga mampu meraup omzet ratusan juta rupiah.
-
Kenapa Ibu Dewi bisa sukses jual bawang goreng? Berkat kegigihannya menawarkan produk ke sana-kemari, produk bawang gorengnya berhasil memikat pedagang sayur keliling, pasar tradisional, hingga swalayan-swalayan yang ada di Bojonegoro dan kota-kota sekitarnya.
-
Siapa pemilik Bubur Ayam Ko Iyo? Pengelola Bubur Ayam Ko Iyo, Hary Siswandy mengatakan bahwa resep, cara membuat, hingga cara menyajikannya tidak pernah dia ubah sejak dahulu.
-
Siapa ibu rumah tangga di Bogor yang sukses berbisnis kue? Perempuan bernama Windhy Arisanty itu rupanya bisa mengantongi omzet hingga puluhan juta rupiah hanya dari berjualan kue.
-
Kenapa usaha makanan menggiurkan? Membuka usaha makanan merupakan ide bisnis yang memang bisa dicoba. Sebab, usaha makanan rasanya cukup menggiurkan untuk dilakukan.
Setiap hari, Iksan hanya mampu berjualan 1-2 ekor ayam.
Ongkos mobilitas Iksan dari Tanah Kusir-Condet-Jalan Bangka, juga membuatnya semakin yakin untuk mengadu nasib agar lebih baik.
Iksan kembali mencari kerja dan diterima sebagai cleaning service di sebuah apartmen. Dia bekerja di sana selama enam bulan.
Usai bekerja, sebagai cleaning service, dia ditawari berdagang pisang cokelat oleh temannya.
Namun, bisnis pisang cokelat tidak cukup menghasilkan.
Iksan kembali berkelana mencari kerja.
Saat itu dia bekerja menjadi sales di sebuah perusahaan swasta, sambilan berjualan pisang cokelat dan menjadi sopir ojek online.
Selagi mengembangkan bisnis D'Kriuk, Iksan masih ingat betul ban motornya kempes. Padahal dia hanya membawa uang Rp5.000.
Karena tak punya cukup uang, Iksan menggadaikan STNK ke tukang tambal ban tersebut.
Dia menuju 'basecamp' D'Kriuk dan meminta gaji lebih awal kepada Pak Haji, agar dia mampu membayar ban sepeda motor.
Di tahun 2019, bisnis D'Kriuk menunjukkan arah yang lebih profesional.
Untuk itu, Iksan bersama Pak Haji mendaftarkam bisnis usaha menjadi sebuah PT. Di waktu itu pula, Iksan dan Pak Haji memulai bisnis dengan skema kemitraan.