Jangan Sedih Jika Tak Kunjung Dapat Kerja, 5 Hal Ini Bisa Memotivasi Anda
Merdeka.com - Proses mencari pekerjaan bisa menghadirkan tantangan tersendiri. Mulai dari cari lowongan kerja yang cocok, membuat resume dan portofolio, serta mengikuti wawancara berulang kali sering kali menguras banyak tenaga.
Bahkan, ketika sudah mendekati tahap akhir proses rekrutmen, tidak menutup kemungkinan Anda ditolak sehingga harus mencari lowongan kerja lagi di tempat lain. Tanpa disadari, hal ini lama kelamaan menyebabkan kelelahan, depresi, atau hadirnya pandangan yang buruk terhadap diri sendiri.
Pencarian kerja yang panjang melibatkan proses yang berulang-ulang. Meskipun saat ini pencarian kerja terbilang jauh lebih mudah karena hadirnya job portal, pelamar tetap harus mempersiapkan resume, cover letter, dan portofolio yang tepat dan bisa menarik minat perekrut.
Selain itu, melatih dan mengevaluasi teknik wawancara juga penting karena itu adalah salah satu bagian yang krusial saat perekrutan. Ketika hal ini dilakukan berulang kali karena adanya penolakan, beberapa orang merasa cari kerja susah. Di sinilah mental pelamar diuji.
Ketika menghadapi tantangan yang berat di perjalanan karir, tentunya ada masa di mana seseorang merasa sedih dan kecewa. Meski demikian, agar kita bisa tetap lanjut berusaha, menjaga semangat dan pikiran positif adalah hal yang sangat krusial.
Berikut 5 cara memotivasi diri agar tetap semangat mencari kerja, dikutip JobStreet.
1. Berusaha melihat dari perspektif lain
Perasaan rendah diri mungkin saja timbul ketika kita kesulitan mencari kerja. Namun, cobalah melihat dari perspektif yang berbeda. Proses perekrutan melibatkan banyak pihak dan dipengaruhi oleh banyak faktor.
Beberapa hal yang sering dilupakan adalah proses ini melibatkan kebutuhan perekrut dari segi waktu, budget, dan kebutuhan user atau pemimpin divisi yang merekrut. Bisa jadi ketika Anda melamar, ada ketidakcocokan dengan faktor tersebut.
Mungkin saja Anda terhindar dari tempat kerja yang kurang cocok untuk Anda. Ingatlah bahwa ini bukan sepenuhnya karena kekurangan Anda dan ada faktor yang di luar kendali Anda.
2. Temukan sistem pendukung
Walau kadang rasanya ingin menarik diri dari lingkup sosial, justru di saat seperti inilah seseorang perlu mengelilingi diri dengan support system atau orang-orang yang suportif.
Ini bisa jadi cara yang lebih sehat untuk diri Anda dibandingkan memendam semuanya sendirian.
Dukungan dari orang terdekat yang memahami keadaan Anda juga bisa membantu memberi masukan dan mengingatkan akan hal-hal baik tentang diri Anda, sehingga Anda bisa terus termotivasi untuk mengasah kemampuan.
3. Lakukan kegiatan yang mendukung rencana karir
Rencana karir tetap bisa berjalan sambil menunggu Anda memulai kerja di suatu perusahaan. Setelah menyusun rencana karir, ikutilah berbagai pelatihan yang sesuai dengan target yang ingin dicapai.
Selain itu, sambil menunggu Ada bisa membuat proyek kecil-kecilan yang sesuai dengan minat Anda. Proyek ini bisa membantu kamu membangun personal branding.
Contohnya, Anda bisa memulai proyek di media sosial tentang isu yang penting bagimu, membuat konten tentang hal yang disukai, atau menawarkan jasa tertentu ke teman-temanmu. Hasil proyek ini bisa Anda masukkan juga ke portofolio.
4. Tetap aktif mencari kerja dan membangun koneksi
Proses perekrutan bukan hanya tentang keterampilan dan kecocokan bidang, namun juga kecocokan antara perekrut dan pelamar. Selain itu, kecocokan dengan kultur perusahaan juga bisa jadi salah satu faktor penentu.
Cobalah untuk mengingat bahwa ada banyak peluang di luar sana. Tidak hanya dari iklan lowongan kerja, namun juga bisa datang dari relasi yang Anda miliki. Jika satu pekerjaan tidak cocok untukmu, tetaplah cari lowongan pekerjaan lainnya.
Dengan tetap aktif melamar, membangun portofolio, dan membangun koneksi dengan orang-orang yang memiliki tujuan yang mirip denganmu, Anda bisa semakin dekat ke pekerjaan yang cocok untuk Anda.
5. Buat perencanaan keuangan
Selain tekanan dari sisi karir, tidak dimungkiri bahwa salah satu hal yang sangat membuat kita cemas saat belum mendapat pekerjaan adalah kondisi keuangan kita. Supaya tidak terlalu membebani, pikirkanlah hal ini sebelum Anda mulai mencari pekerjaan baru.
Jika Anda ingin pindah kerja, pikirkanlah sebelum memilih resign. Atau, jika Anda masih kuliah, rencanakanlah sebelum Anda lulus. Buatlah perencanaan keuangan dengan menghitung pengeluaranmu sehari-hari.
Hitunglah berapa lama Anda dapat bertahan sehingga Anda bisa menyesuaikan dengan batas waktumu untuk mencari kerja. Hindari dulu membeli barang yang tidak perlu di luar perencanaanmu. Jika Anda seorang fresh graduate, Anda juga bisa mencoba mencari pekerjaan part-time sambil melamar untuk membantu kondisi keuanganmu.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kementerian Ketenagakerjaan memberikan tips bagi lulusan baru atau fresh graduate mencari pekerjaan tapi beda jurusan.
Baca SelengkapnyaKata-kata motivasi sangat penting saat berada di fase mencari kerja agar tak mudah menyerah dan tetap semangat.
Baca SelengkapnyaCV adalah bagian penting dalam syarat mendapatkan pekerjaan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dengan mencintai pekerjaan yang dimiliki, bukan tak mungkin akan muncul rasa puas dan apresiasi atas kerja keras diri sendiri.
Baca SelengkapnyaDemotivasi kerja menghasilkan dampak negatif pada produktivitas dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Baca SelengkapnyaTren jumlah pendatang baru usai Lebaran atau arus balik adalah naik turun selama empat tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaPerjalanan menuju kesuksesan nggak selalu mulus seperti yang dibayangkan.
Baca SelengkapnyaHendi menyebut banyak tokoh yang berlatar belakang santri namun kini menjadi pemimpin.
Baca SelengkapnyaIstirahat yang cukup penting dilakukan menjelang kembali bekerja. Sebab, Anda biasanya akan menghabiskan waktu seharian di jalan.
Baca Selengkapnya