Jangan Ceroboh Resign dari Kantor untuk Bangun Usaha, Perhatikan Dulu Hal Ini
Setidaknya 20 persen sebuah bisnis akan gagal di beberapa bulan pertama.
Dalam survei Samsung and Morning Consult, generasi Z cenderung ingin memiliki usaha sendiri dibandingkan berstatus sebagai pekerja.
Jangan Ceroboh Resign dari Kantor untuk Bangun Usaha, Perhatikan Dulu Hal Ini
Jangan Ceroboh Resign dari Kantor untuk Bangun Usaha, Perhatikan Dulu Hal Ini
Usia produktif di industri kerja formal saat ini masih didominasi generasi milenial dan Z. Namun, infiltrasi digital membuat orientasi karir sedikit bergeser.
Dalam survei Samsung and Morning Consult, generasi Z cenderung ingin memiliki usaha sendiri dibandingkan berstatus sebagai pekerja.
Pengusaha sekaligus investor andal, Mark Cuban mengatakan, tidak ada hal yang salah terhadap keinginan generasi Z tersebut. Akan tetapi, bagi mereka yang ingin berhenti bekerja dan beralih merintis usaha sendiri diimbau untuk tidak ceroboh.
Jika ingin memulai sebuah usaha, hal pertama yang harus diperhatikan adalah "uang dingin" yang bisa digunakan selama satu tahun.Cuban mengatakan, merujuk data statistik buruh Amerika, setidaknya 20 persen sebuah bisnis akan gagal di beberapa bulan pertama. Ini kemudian yang menjadi landasan jika Anda ingin memulai bisnis setelah berhenti bekerja, pastikan memiliki uang dingin, sebagai bantalan jika bisnis tersebut tidak berkembang.
"Simpan dulu uang Anda. Jangan begitu saja berhenti bekerja kecuali Anda tahu apa yang akan Anda kerjakan," kata Cuban.
Cuban menyarankan, sebelum memulai bisnis pastikan Anda melakukan riset pasar mendalam. Tulis rencana bisnis secara mendetil, dan pastikan berapa bahyak tabungan yang akan Anda butuhkan untuk bertahan jika bisnis tidak berkembang.Dalam survei Samsung and Morning Consult, juga menunjukan sekitar 57 persen generasi Z cenderung ingin menjadi influencer sebagai profesi karir mereka.
"Keinginan generasi Z terhadap media dan karir di industri hiburan mengalami peningkatan karena anak muda memandang influencer sebagai jenjang karir yang mumpuni," demikian hasil survei Samsung and Morning Consult, dikutip CNBC Make It, pada Selasa (28/11).
Cita-cita untuk menjadi influencer di generasi Z juga ditengarai popularitas platform media sosial seperti TikTok, Instagram, YouTube yang menciptakan kelas "pengusaha" baru yang kerap disebut pembuat konten atau content creator.Melalui media sosial tersebut, generasi Z bisa mengeksplorasi diri mereka sesuai bidang yang mereka kuasai, misalnya sebagai pekerja paruh waktu, pelatih bisnis, gamer, atau profesi lainnya yang dapat dimonetasi melalui media sosial ini.
"Generasi Z sangat cepat menyadari, semakin cepat Anda memproduksi konten yang mengundang follower, Anda bisa mendapatkan bayaran dan menjadikan sebuah bisnis," kata Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics America, Ann Woo.
Survei yang dilakukan oleh Samsung and Morning Consult melibatkan 1.000 generasi Z Amerika, sebagai responden, berusia 16-25 tahun. Sebagian besar responden juga berpendapat jika media sosial sangat cocok dengan keinginan generasi Z dalam membangun karir."Media dan hiburan adalah industri kreatif yang menawarkan fleksibilitas dan ekspresi diri, dua atribut terpenting yang diinginkan pekerja muda dalam pekerjaannya," ungkap Woo.