IPO perdana, Terregra Asia Energy raup dana segar Rp 110 miliar
Merdeka.com - PT Terregra Asia Energy Tbk mencatatkan sahamnya ke publik atau IPO pada hari ini, Selasa (16/5). Emiten dengan kode TGRA tersebut, sebelumnya telah menggelar masa penawaran umum (offering period) selama 5 hari kerja sejak 3-9 Mei 2017 lalu.
Keseluruhan saham yang dilepas berjumlah 550 juta lembar saham dengan harga Rp 200 per lembar. Dengan demikian, dari gelaran IPO ini, perseroan akan memperoleh dana segar sebesar Rp 110 miliar. Perseroan telah menunjuk penjamin pelaksana emisi yakni PT Lautandhana Securindo dan PT Mega Capital Sekuritas.
Direktur Utama Terregra, Djani Sutedja mengatakan 97 persen dana hasil IPO ini akan digunakan untuk penyertaan modal pada anak usaha yaitu PT Terregra Hydro Power guna menunjang pembiayaan dan belanja modal pada proyek-proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH).
"Sedangkan sisanya untuk menunjang kegiatan operasional usaha jasa teknis dan pemasok suku cadang pembangkit listrik," ujar Djani di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (16/5).
Sementara itu, Direktur Utama PT Lautandhana Securindo Wientoro Prasetyo mengatakan pada masa penawaran umum, saham Terregra telah mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed sebesar 120 kali dari seluruh saham yang ditawarkan dalam pooling. Hal ini menunjukkan, bahwa saham TGRA diminati dan mendapat atensi dari para investor baik institusi maupun pribadi.
"Salah satu investor institusi jangka panjang yang mempercayai misi dan visi PT Terregra Asia Energy Tbk dan juga melihat peluang potensi usaha energi baru terbarukan adalah Prospera Aset Management. Kami menggandeng pula PT Mega Capital Sekuritas pada Offering Period beberapa waktu lalu," ungkapnya.
Pada pembukaan perdagangan hari ini, saham TGRA tercatat dibuka naik 30 persen atau sebesar 60 poin ke level 260. Harga tertinggi Rp 260 dan harga terendah Rp 260. Adapun frekuensi terjadi 3 kali dengan volume transaksi 2475 lot saham yang menghasilkan nilai transaksi Rp 64,35 juta.
Setelah sempat dibuka naik ke level 260 saham TGRA tercatat naik 70 persen atau 140 poin ke level 340 per lembar saham. Harga tertinggi Rp 340 dan harga terendah Rp 260. Frekuensi 63 kali serta volume transaksi 5475 lot saham dan menghasilkan nilai transaksi Rp 166.350.000.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Melantai di Bursa Saham, Citra Nusantara Gemilang Bakal Bangun Dua Depo Gas
Perusahaan juga mengembangkan Liquefied Natural Gas (LNG) dengan dana hasil IPO yang sebesar Rp179,62 miliar.
Baca SelengkapnyaBaru IPO, Emiten Nikel Adhi Kartiko Pratama Diakuisisi Perusahaan Asal Korsel
PT Adhi Kartiko Pratama melantai di bursa saham pada 9 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaSubholding Gas Pertamina Raup Pendapatan USD 3,65 Miliar Sepanjang 2023
PGN mengalirkan volume niaga sebesar 923 BBTUD untuk kebutuhan industri, komersial, transportasi, dan rumah tangga.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dari Desa Ngijo Karanganyar, Bisa Buka Lapangan Kerja dan Ciptakan Investasi USD 10 Juta
Insentif fiskal tujuannya untuk mendorong penyerapan tenaga kerja
Baca SelengkapnyaPertamina Raih Penghargaan Best Investor Relations Energy Company
Kinerja positif PT Pertamina di bidang pengelolaan investor berhasil meraih penghargaan tingkat internasional.
Baca SelengkapnyaIndonesia Kembali Gelar ISF 2024, Bawa 9 Topik Besar soal Transisi Energi hingga Ekonomi Biru
Indonesia Kembali Gelar ISF 2024, Bawa 9 Topik Besar soal Transisi Energi hingga Ekonomi Biru
Baca SelengkapnyaKelola Dana THR Bisa Diinvestasikan ke Sukuk Ritel SR020, Dapat Imbal Hasil 6,4 Persen per Tahun
Saat ini, suku bunga diproyeksi sudah berada di puncak. Ini merupakan momen yang tepat untuk mengunci imbal hasil tinggi dan stabil.
Baca SelengkapnyaIndonesia Butuh Dana Hingga Rp75 Triliun Sediakan BBM Hingga Gas LPG
Indonesia butuh dana antara Rp69-75 triliun untuk membeli sejumlah komoditas energi.
Baca SelengkapnyaMenteri Bahlil: Ada Investor Asing Masuk IKN Bawa Uang Rp50 Triliun
Pemerintah akan membuka investasi untuk asing di IKN pada tahap kedua.
Baca Selengkapnya