Investor tunggu susunan kabinet anyar
Merdeka.com - Guru Besar Ekonomi Universitas Indonesia Mohamad Ikhsan menyebut mayoritas investor saat ini masih menunggu pemerintahan baru untuk masuk ke Indonesia. Namun demikian, menurut Ikhsan investor tidak berekspektasi atau berharap pada satu pasangan.
Ikhsan menyebut rekam jejak Joko Widodo dan Prabowo Subianto, dinilai belum jelas dan belum bisa dinilai bagaimana mereka akan memimpin negara. "Track record Jokowi belum cukup panjang secara nasional. Prabowo juga begitu. Siapa pun presidennya kita tak bisa kita tebak bagaimana kebijakannya," ucap Ikhsan di Energy Building, Jakarta, Senin (21/7).
Saat ini, investor hanya menilai berdasarkan program dan visi misi para capres yang sudah dikemukakan pada publik. Hingga pada akhirnya investor menunggu siapa yang akan menjadi menteri dan bagaimana susunan kabinetnya. "In the end yang penting siapa sih menterinya baru mereka akan take it seriously. Tunggu kabinet baru bisa tahu."
Namun, siapapun presidennya hal yang paling krusial di Indonesia adalah masalah birokrasi yang berbelit belit. Ikhsan mencontohkan Pemda DKI yang telah beberapa kali mengganti Kepala Dinas Kebersihan, tetap saja pengangkutan sampah siang pada pukul 08.00 WIB pagi. "Presiden ganti tapi partai birokrasi tetap kan, itu dia kita lihat di Jakarta implementasi dinas kebersihan, tetap saja angkut sampah siang," katanya.
(mdk/arr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaJokowi juga memerintahkan agar status lahan bagi investor segera ditetapkan dan diperjelas. Basuki menuturkan Jokowi akan memonitor arahan-arahan tersebut.
Baca SelengkapnyaHal ini tidak lepas proses pemilihan presiden-wakil presiden Indonesia pada 14 Februari 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berikut dampak pemilihan presiden bagi para investor.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan membuka investasi untuk asing di IKN pada tahap kedua.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Indonesia diajak dan diingatkan untuk konsisten dan bijaksana dalam membuat Keputusan investasi.
Baca SelengkapnyaMemasuki tahun politik 2024, banyak investor yang mempertanyakan peluang berinvestasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSalah satu yang ditekankan oleh Cak Imin yakni tentang kepercayaan pasar terhadap pemerintah
Baca SelengkapnyaCalon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka membantah sengaja menggunakan istilah tak biasa atau sulit pada debat kedua Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya