Investor Rusia lirik pengolahan sampah jadi listrik di Samarinda
Merdeka.com - Investor Rusia berencana mendirikan pabrik pengolahan sampah, yang menghasilkan energi listrik di Samarinda, Kalimantan Timur. Listrik itu nantinya akan dijual ke PT PLN (Persero). Produksi sampah di Samarinda yang rata-rata mencapai 500 ton per hari, menjadi pertimbangan investasi Rusia.
Pabrik tersebut akan didirikan di sekitar tempat pembuangan akhir sampah (TPA) di atas lahan 10 hektar. Energi listrik yang dihasilkan berkisar 5-7 Megawatt yang dijual ke PLN.
"Dengan pola power purchase agreement atau PPA dengan PLN. PLN juga sudah mendiskusikan, bahwa TPA Sambutan secara kelayakan, berada di bawah jarak 5 kilometer (Km) ke gardu induk PLN," ujar Wakil Wali Kota Samarinda Nusyirwan Ismail, Kamis (9/2).
"Kalau untuk TPA Bukit Pinang, ada diskusi lanjutan dengan PLN, tentang kelayakannya. Sebab, Bukit Pinang juga sangat dekat dengan jalur PLN," katanya.
Nusyirwan menegaskan, secara umum produksi sampah warga Samarinda di bagian barat ditempatkan di TPA Bukit Pinang dan Samarinda bagian timur, di TPA Sambutan. Selain itu, melihat pembagian volume kepadatan penduduk dan kepadatan rumah, 70 persen sampah di Samarinda ada di TPA Bukit Pinang.
"Tapi untuk TPA Sambutan ini, adalah masa depan Samarinda. Sisi lain, kelayakan produksi sampah untuk hasilkan listrik, 300 ton per hari ada di TPA Pinang. Dan itu disetujui investor di Bukit Pinang, sampai ada perjanjian teknis dengan Pemkot," ungkapnya.
"Mereka (investor) bertanya apakah Pemkot menjual sampah, kami pastikan kami tidak menjual sampah kepada investor. Karena investor sudah membantu mengurangi volume sampah, perpanjang masa guna TPA pinang, dan penerapan teknologi yang akrab dengan lingkungan," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk mengumpulkan lebih banyak sampah plastik dan menjangkau lebih banyak pengepul, RBU telah memiliki satelit atau cabang.
Baca SelengkapnyaProdusen menyanggupi permintaan pemerintah Indonesia untuk memproduksi kendaraan listrik dengan kapasitas 600.000 di 2030.
Baca SelengkapnyaSaat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prabowo mengklaim rencana itu dapat terealisasi dengan memanfaatkan hasil produksi kelapa sawit yang jadi salah satu andalan Indonesia.
Baca SelengkapnyaUntuk melistriki wilayah Maluku membutuhkan perjuangan yang berat, sebab harus menghadapi kondisi alam yang menantang.
Baca SelengkapnyaFokus pemerintah dalam percepatan transisi energi Indonesia masih mengarah pada pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Baca SelengkapnyaUsaha tidak akan mengkhianati hasil. Itulah yang dibuktikan oleh seorang pengusaha ulung dari Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaLangkah ini penting dilakukan karena ada 13 juta ton lebih sampah plastik dalam setahun.
Baca SelengkapnyaKapasitas tersebut cukup untuk menunjang aktivitas pelanggan baik golongan rumah rangga, tempat ibadah, industri dan bisnis.
Baca Selengkapnya