Ini strategi pemerintah tekan laju impor
Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah terus berupaya untuk menekan impor sebagai respon dari melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Salah satunya langkah yang akan segera direalisasikan guna menekan impor, yaitu menaikkan campuran CPO pada solar menjadi 20 persen atau B20. Hal ini diharapkan bisa menekan impor bahan bakar, sekaligus meningkatkan harga jual CPO dalam negeri.
"Mengenai bahan bakar penggunaan B20 bisa diterapkan segera dan ini akan mempengaruhi impor bahan bakar minyak dan kurangi substitusi impor dan bisa meningkatkan ekspor atau nilai CPO kita," ujar dia di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (31/7).
Selain itu, pemerintah juga akan melakukan koordinasi lebih lanjut untuk menekan impor di sektor energi. Nantinya, koordinasi ini akan melibatkan BUMN di sektor tersebut seperti Pertamina dan PLN.
"Untuk yang konten impornya besar, kami koordinasi dengan Kemenko, dan kementerian yang portofolionya terkait seperti Menteri Energi dan PLN dan Pertamina serta instansi yang memiliki proyek strategis yang punya konten impor yang tinggi," jelas dia.
Sedangkan di sektor infrastruktur, pemerintah juga akan mengevaluasi proyek-proyek yang membutuhkan bahan baku impor. Jika memungkinkan untuk ditunda, maka proyek tersebut akan ditunda guna menahan laju impor.
"Untuk infrastruktur, kita akan memperketat untuk bisa yakinkan proyek tersebut penting dan urgent dilakukan. Kalau tidak, maka dia bisa ditunda tahun-tahun yang akan datang," tandas dia.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Impor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.
Baca SelengkapnyaPemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.
Baca SelengkapnyaUntuk rinciannya, nilai impor mesin/peralatan mekanis mencapai USD 123,79 juta atau tumbuh 4,52 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Begini untung rugi Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaUtang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaNaiknya utang luar negeri karena penarikan pinjaman, khususnya pinjaman multilateral, untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek.
Baca Selengkapnyatetap tingginya inflasi dan kuatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat mendorong spekulasi penurunan Fed Funds Rate (FFR).
Baca SelengkapnyaWalau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaPosisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali karen hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang.
Baca Selengkapnya